Pages

Subscribe:

Labels

Yang Perlu dipahami Calon Pemelihara Kelinci





-Renungan Sebelum Memulai Usaha Kelinci



Berikut saya sumbang tulisan untuk diketahui para calon pemelihara kelinci. Buat saya prinsip semacam ini penting untuk dipahami para pemula agar tidak gegabah dalam usaha kelinci. Saya melihat banyak yang terlalu percaya diri merasa mampu. Itu memang bagus karena tanpa rasa optimisme dan kepercayaan diri  kita akan sulit meraih kemajuan. Tetapi rasa percaya diri tanpa bekal bisa jadi senjata makan tuan. Maka pentingnya buat kita untuk merenungkan sejenak beberapa hal berikut ini agar kita tidak mengikuti kegagalan-kegagalan pemelihara sebelumnya.



1). Yakinlah bahwa kelinci itu adalah potensi terbesar di dunia. Potensi itu bisa untuk tujuan penghasil daging sehat, pupuk hebat, kulit sehat dan bulu terbaik. Ketiga hal ini akan menjadi peluang mendulang uang yang sangat luar biasa. Potensi lain di luar produksi tersebut ialah bahwa pada dasarnya pemeliharaan kelinci bisa dilakukan mulai dari kecil (dengan modal kecil), bisa juga dengan modal besar. Ketiga, persaingan belum ada. Yang terjadi justru kekurangan pasokan; bahkan untuk bibit yang baik pun masih kurang.



2). Yakinlah bahwa potensi sebesar dan sehebat apapun, termasuk potensi yang kita miliki, -yakni otak, fisik dan jiwa kita,-jika tidak dikelola secara baik dan tepat niscaya bukan lagi sebagai potensi. Di sini saya ingin menegaskan bahwa untuk mengelola potensi kelinci jangan dilihat sembarangan. Potensi kelinci tak bisa dilihat sebagaimana hewan domba/kambing atau sapi, juga ayam. masing-masing tidak bisa disamakan, sekalipun beberapa hal memiliki kesamaan. Untuk mencapai pemahaman hakiki kelinci kita tak usah sibuk berbanding-banding dengan hewan ternak lain. Pahami saja dulu secara mendasar kelinci.



3) Di atas keyakinan potensi dan keyakinan bahwa potensi itu bisa diraih menghasilkan sesuatu yang luar biasa, mestinya kita juga tidak berlaku emosional. Sikap emosional menyatakan kelinci menarik dan suka, atau sikap gegabah dengan mengatakan memelihara kelinci mudah, termasuk sikap gegabah mengatakan sulit mengelola kelinci harus ditinggalkan. Masukilah wilayah etos kerja yang baik dengan meletakkan dasar menarik ilmu pengetahuan secara mendalam. Jangan buru-buru membeli kelinci sebelum prinsip-prinsip pemeliharaan kelinci domestik dipahami secara baik karena itu hanyalah akan membantai kelinci. Jangan hanya karena membaca satu dua artikel langsung tancap gas belanja kelinci. Bersabarlah sejenak dengan mengunjungi peternak yang sudah lama berjalan. Berbagai ragam literature, mulai dari internet, buku dan majalah/surat kabar mesti dibaca. Tundalah niat anda membeli kelinci barang beberapa minggu. Dalam usaha pemula ini, prinsip lebih cepat lebih baik tidak berlaku. Pengalaman membuktikan mereka yang tergesa-gesa sering gagal. Satu contoh, mereka tidak bisa memilih induk yang baik.



4) Saya tidak menakut-nakuti. Saya juga tidak mempersulit. Bagi saya, sebuah usaha tidak perlu dilihat sulit-mudahnya. Semua pasti memiliki kesulitan, semua pasti memiliki kemudahan. Hilangkan saja paradigma ini. Ganti dengan paradigma prasyarat. Apakah itu? Ialah prinsip bahwa segala sesuatu yang hendak dilakukan itu mesti dilihat syarat-syarat dasar kebutuhannya. Otak kita masih kosong, maka isi dulu dengan ilmu pengetahuan. Pengalaman kita juga melompong. Maka solusinya jelas, perlu berlatih dengan cara magang dan seterusnya.

04.18 | 0 komentar | Read More

makanan pengganti rumput untuk kelinci



DSC00212Standar pakan kelinci domestik biasanya mengacu rumus efektif sebagai berikut.



Pagi sebelum jam 09:00 pakan padat salahsatu diantara tiga hal ini bekatul/dedak, ampastahu, atau pelet. Sore lepas jam 17:00 pakan serat, yakni rumput. (Tambahan sayur atau wortel bisa diberikan pada siang hari atau malam jam 22:00). Tetapi dalam praktiknya tidak semulus itu diterapkan. Sesekali seringkali pasti terkendala oleh ketidaan pasokan baik rumput atau pakan padat manakala tidak didapat.



Bagaimana seandainya pada suatu hari persediaan pelet banyak tetapi rumput dan sayur sama sekali tidak ada atau hanya sedikit? Tentu kita tidak boleh membiarkan kelinci kesayangan kita lapar. Mesti ada jalan darurat yang harus ditempuh. Kalau sore/malam tiada rumput atau sayuran sama sekali, maka solusinya tentu saja pakan pellet. Jika pasokan rumput atau sayur sedikit, kita biasa mensiasati agar kelinci tidak lapar dengan cara memberikan pellet sedikit sebelum memberi rumput. Apa tujuannya? saat kelinci di sore hari lapar mereka akan merasa nikmat dengan makanan apa saja. Secara alamiah, karena lapar, pellet pun akan dimakan. Nah, dari situ mereka akan kenyang. Satu atau dua jam kemudian barulah stok rumput yang sedikit itu dibagikan. Dengan demikian mereka tetap makan rumput.



Bagaimana jika sebaliknya? Pelet tidak ada sementara rumput ada? Apakah pagi hari boleh diberikan rumput?Jawabnya boleh dan sangat boleh. Hal ini dilakukan karena darurat. Yang penting kelinci tidak lapar, toh tidak setiap hari akan berlangsung demikian. Saran ini seyogianya dipahami dalam situasi keterdesakan, jangan sampai lebih sehari. Ini hanya berlaku dalam sehari saja saat memang situasi sedang sulit. Yang penting jangan sampai kelinci kelaparan. Kalau sampai kelaparan, terutama induk hamil/menyusui mereka mudah stres. Kalau sudah stres tahu sendiri akibatnya bukan? (fm/KKI)


04.16 | 0 komentar | Read More

Perlukah kelinci minum?



minum2Setiap makhluk hidup butuh air minum. Air minum itu selain penghilang haus juga sebagai pemasok cairan tubuh yang memang membutuhkan. Bahkan tubuh makhluk hidup seperti manusia dan hewan itu 70 persen lebih terdiri dari air minum. Maka kelinci jelas sangat butuh air minum. Bodohlah yang mengatakan bahwa kelinci jangan diberi air minum. Lebih bodoh lagi kalau yang mengatakan kelinci bisa mati dikasih air minum,-kecuali jika dikasih minum racun.



Ada yang bilang, kelinci yang sudah diberi rumput tidak perlu diberi air minum. Dengan kata lain, air minum diperlukan bagi kelinci yang hanya diberi pelet sepanjang hari. Teori ini berpangkal dari pemahaman bahwa dalam rumput sudah banyak kandungan air minum. Itu benar adanya karena rumput segar memang terdapat kandungan 80 persen air. Tetapi harus diingat bahwa rumput untuk kelinci itu tidak baik diberikan dalam kondisi segar, alias harus sudah layu. Dalam kondisi layu kandungan air dalam rumput paling hanya sekitar 10-15 persen. Tentu kadar airnya minim. Mestinya air minum tetap diberikan dengan dua alasan, bahwa selain tubuh membutuhkannya, kelinci juga sering harus, terutama pada siang hari atau sehabis makan.



Ngomong-ngomong, kalau kita sudah makan bakso dua mangkok apakah dengan begitu tidak butuh minum?



Tapi kelinci kan beda dengan manusia? Lagian kelinci juga hidup tanpa air minum. Tuh para petani juga enggak kasih air minum.



Siapa bilang sama?




Ingat, soal minum meminum itu bukan urusan manusia saja. Dinasehati kok ngeyel. Malah percaya sama orang-orang yang tidak tahu menahu soal kelinci. Tanya dipinggir jalan ya sesat. Kalau tanya itu sama ahlinya. Urusan minum itu juga bukan soal hidup atau mati. Kita tidak minum juga tidak mati. Paling stress, kurus, kurang sehat, sakit ginjal dan gampang kena penyakit lain karena pencernaan tidak berjalan secara baik. Paham tidak? Kalau masih ngeyel ya silahkan, biar ternaknya seperti milik para petani tradisional yang tidak produktif itu. Diajak ternak pakai ilmu kok susah sih. Kapan mau maju!



Eit, perlu ditambahkan, kalau kasih minuman itu usahakan jangan pakai mangkok atau kaleng terbuka. Itu sering jadi masalah karena bisa jadi sumber penyakit.  Pakai botol akan lebih aman karena air tidak akan kemasukan kotoran.

04.14 | 0 komentar | Read More

Modernisasi Pemasaran Kelinci



kontes kelinciKurun waktu tiga tahun terakhir ini pembicaraan pemeliharaan kelinci, baik peternakan maupun hobies semakin meningkat. Peranan media rupanya mampu menarik perhatian masyarakat terhadap kelinci, makhluk unik yang memiliki kelebihan di banding hewan ternak lain itu. Peternakan kelinci di berbagai daerah semakin menggeliat. Bahkan peternakan kelinci di Lembang yang selama ini adem ayem, alias stagnan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akhirnya harus menjadi sasaran pasar utama untuk pembibitan. Semua karena media. Melalui media, masyarakat berinteraksi dan kemudian banyak yang berminat memelihara kelinci impor skala rumahan.



Tetapi media mana yang menggerakkan hal ini?



Internet, sedangkan media cetak maupun televisi tidak begitu berperan. Melalui internetlah komunikasi dan publikasi itu kemudian menyebarkan gagasan yang berujung pada tindakan. “Rata-rata, orang jauh tahu peternakan saya setelah mendapat alamat saya dari internet,”kata Asep Sutisna, Raja Kelinci dari Lembang Bandung. Menurut Asep, beberapa kali media cetak dan televisi memang menayangkan liputan peternakannya. Tetapi televisi tak menggerakkan masyarakat dating karena tiada alamat lengkap. Sedangkan media cetak, terutama koran harian beritanya hanya bertahan sehari. Alias banyak orang yang luput membaca.



Hal senada juga diakui peternak Kelinci asal Blora, Wagiyo. “Ada banyak orang mencari kelinci ke saya. Katanya tahu alamat dari internet, padahal saya tidak tahu apa itu internet,”tutur pemilik kelinci pedaging itu. Setelah diusut, ternyata saudara Wagiyo yang di Semarang yang mempublikasikan peternakannya lewat internet. Dari situ kelinci Wagiyo pun laris. Saking larisnya sering kelabakan memenuhi permintaan, bahkan hanya mampu memenuhui 10 persen permintaan.

Pasar kelinci terus meningat. Peningkatan ini bukan semata karena kesenangan orang kota memburu satwa untuk piaraan hias, melainkan juga kebutuhan masyarakat mendapatkan induk kelinci impor jenis besar, terutama New Zealand, Flemish Giant dan English Spot. Dari hari ke hari grafik naik terus, dan mungkin tidak akan pernah turun sebelum pasokan kelinci memang banyak.




Anehnya, gejolak ini tak pernah direspon media cetak, minimal media cetak agribisnis dan peternakan. Padahal kalau mau berpikir pragmatis, sebuah media cetak yang rutin menyajikan ulasan kelinci dipastikan akan laris manis karena penggemar kelinci saat jumlahnya mencapai ribuan orang. Dari ribuan penggemar itu rata-rata membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang kiat ternak kelinci secara tepat dan baik. Ini bisa dilihat dari beberapa blog dan website. Ribuan calon peternak itu begitu serius belajar dari nol untuk memulai peternakan kelincinya. Tak heran jika buku-buku kelinci pun laris manis.



Jika sebuah media cetak peternakan atau agribisnis mengambil peluang pembaca dipastikan oplagnya akan naik, tentu jika setiap pemuatan itu sering dikabarkan melalui forum diskusi di millist kelinci, atau ditayangkan melalui situs tertentu. Akan lebih baik jika media-media tersebut memuat pembahasan khusus tentang kelinci supaya masyarakat hafal bahwa media tersebut layak dibeli karena mengulas masalah perkelincian.  Di luar internet, pangsa pembaca media cetak pada segmen kelinci sangat luas karena sebagian besar masyarakat kita belum terintegrasi dengan internet. Itu pasti.

04.10 | 0 komentar | Read More

Pakan Tradisional Kelinci


Bekatul padi



Apa makanan padat tradisional untuk kelinci?



1). Bekatul (padi). 2). Ampas tahu. 3) Atau campuran bekatul-ampas tahu. 4). Ubi jalar (putih)



Pada setiap pakan memang sering ada problem pada selera. Hal ini wajar saja sebab tak semua makanan enak bagi




ampas tahu





lidah. Solusi yang tidak beresiko adalah dengan memberikan campuran dengan gula jawa. Kita tahu, gula jawa tidak beresiko sebagaimana gula pasir/batu bagi kelinci.Gula jawa juga menambah energi. Tetapi harus diingat pula campurannya sedikit saja. Pada bekatul cara pemberiannya seperti biasa. Bekatul dikucuri air panas (supaya bakteri/kuman jahat pada mati).



ubi jalar putihPada air panas itulah remukan gula jawa diaduk sampai cair. Sedikit saja. Sebab rasa manisnya cukup kuat dan menarik selera makan kelinci. Kalau sudah tidak panas baru berikan makan. Saat mengaduk, baik itu bekatul maupun ampas tahu mestinya tidak memakai tangan kosong, melainkan pakai sendok atau kayu supaya kalau tidak termakan habis ampas tahu dan bekatul tidak membusuk. Ingat, tangan manusia banyak bakteri. Bukan soal bahaya bakterinya, tetapi soal pembusukannya. Sekian dulu panduan praktisnya. Tulisan ini terinspirasi dari buku Kelinci Domestik, perawatan dan pengobatan.

04.03 | 0 komentar | Read More

Mitos dan Fakta dalam Kelinci













i


5 Votes



Quantcast





Maklumat Penyelamatan Kelinci



Kita menginginkan kehidupan kita dan kehidupan makhluk hidup yang lebih baik. Kelinci adalah hewan purba yang mesti diselamatkan dari kehidupan kita. Kita tidak ingin melihat manusia bahagia karena kelinci sementara kelinci sendiri teraniaya dan bahkan punah sia-sia.



Ada banyak penyebab kematian kelinci sehingga kelinci yang sekalipun secara alamiah memiliki kemampuan berpopulasi cepat dan banyak justru semakin langka.



Kematian disebabkan oleh konsumsi tidak terbukti merisaukan karena pada kenyataannya konsumsi kelinci sangat rendah dan jikalaupun konsumsi meningkat tidak akan menghabiskan sumber kelinci. Hal ini disebabkan kematian oleh konsumsi selalu diiringi oleh tingkat produksi pengelolaan secara baik. Dengan kata lain, kematian akibat penyembelihan untuk konsumsi akan selalu mempertimbangkan pengembangbiakan.



Ada banyak masalah dalam pemusnahan kelinci. Tetapi tulisan ini akan fokus pada kasus yang menonjol di Indonesia. Untuk menyelematkan kelinci mula-mula kita mesti memperhatikan beberapa hal ini.







Mitos-mitos kelinci



Mitos: Kelinci bisa tahan dari kematian sekalipun di bawa pergi jauh.



Fakta: terbukti banyak yang lebih mati ketimbang hidup. Kelinci indukan maupun anakan sangat rawan stress. Dan stress adalah masalah mendasar yang akan mengakibatkan pencernaan terganggu dan di situlah benih-benih penyakit muncul. Kelinci dengan pencernaan yang hanya mengandalkan usus (tanpa lambung) tidak bisa muntah. Kematian akibat stres sangat banyak. Kelinci dewasa yang dibawa kendaraan di atas 50 km mesti memperhatikan perawatan selama perjalanan. Tidak boleh ngebut, pakan harus terjamin dan tidak dalam kondisi cuaca panas atau dingin, atau terjadi perubahan cuaca mendadak. Ini sangat berbahaya. Sementara kelinci anakan sangat rawan kematian pada jarak 20 Km.



Mitos: kelinci tidak perlu air minum. Kelinci mati jika diberi air minum. Kelinci tak butuh minum karena sudah cukup mendapatkan minum dari kandungan rumput.





Fakta: setiap makhluk hidup butuh air minum. Kelinci adalah jenis herbivora yang tidak akan mencerna secara baik jika tidak didukung air minum. Rumput yang kandungan airnya mencapai 80 persen air tetap tidak cukup untuk menunjang kelancaran pencernaan, terlebih rumput kelinci harus dilayukan. Dalam kondisi layu kandungan air hanya berkisar 15-20 persen. Pencernaan sangat membutuhkan air, terutama air pegunungan yang masih steril dari kotoran. Air juga sumber energi untuk mentralisir bakteri buruk dalam pencernaan. Air memang mengandung bakteri, tetapi selama bakteri tersebut lancar dalam pencernaan kelinci akan selamat. Sedang tanpa air kemungkinan saluran pencernaan kelinci terkena Gastrointestinal (GI) sangat mudah terjadi. Produksi kencing juga membutuhkan air. Tanpa air minum air kencing akan menyedot gizi dari makanan. Ini bisa mengakibatkan ginjal. Kelinci tanpa air minum rata-rata miskin produksi dan mudah stres serta kemampuan daya tubuhnya menipis dan hanya mampu bertahan hidup di bawah 4 tahun.



Mitos: memegang kelinci yang paling tepat adalah telinganya.



Fakta: telinga berakar pada bagian kepala yang langsung terhubung ke syaraf. Kelinci bisa stress dan sakit gawat jika ditarik telinganya. Telinga kelinci adalah organ paling sensitif, bisa sakit jika diperlakukan kasar, tetapi sekalipun bisa membuat nikmat kelinci jika dielus-elus secara lembut. Jangan tarik telinga kelinci.



Mitos: kelinci cukup makan pelet tanpa rumput.



Fakta: sejauh ini, terutama di Indonesia, pelet khusus untuk kelinci dengan kandungan serat lebih 17 persen membuktikan tidak mencukupi pemenuhan serat-kasar. Banyak kasus kelinci makan bulu yang dipelihara orang-orang kota. Itu membuktikan pasokan serat dari rumput dan sayuran sangat miskin. Di Amerika Serikat maupun Eropa, Pemelihara kelinci tetap berusaha keras memberikan rumput asli sekalipun jaminan pakan berbentuk pelet sudah tergolong bagus. Hal ini karena mereka menyadari bagaimanapun juga makhluk hidup akan selalu nyaman dengan alam aslinya. Bahkan manusia pun sekarang semakin menyadari pentingnya keaslian. Tren makanan organic misalnya, adalah bukti natural dari sisi kehidupan alamiah. Kelinci tentu lebih bahagia jika diberikan pasokan serat melalui rumput dan sayuran asli. Pellet sebaiknya didudukkan sebagai pakan pokok pengganti akar dan umbi-umbian yang biasa dimakan kelinci di hutan.





Mitos: kelinci tidak bisa hidup dalam cuaca panas.



Fakta: di Afrika dan Timur Tengah dengan cuaca di atas 35 derajat Celsius bisa hidup. Masalah kematian bukan pada cuaca, tetapi serangkaian penyebab kompleks lainnya. Pergantian cuaca mendadak hanyalah mendorong salahsatu sebab buruknya kehidupan kelinci. Jika perubahan cuaca itu lebih dipengaruhi oleh musim kita bisa mengatasinya dengan rumah kelinci yang sejuk. Pergantian suhu disebabkan oleh perpindahan kelinci, misalnya dari pegunungan ke daratan rendah yang panas memang bisa menjadi pemicu dahaga dan stres. Karena itu kita harus memperhatikan perubahan ini. Kelinci tetap bisa berbenah diri dan beradaptasi dengan perbedaan suhu selama kita memperhatikannya secara baik. Suhu panas yang paling berpengaruh adalah pada libido kelinci. Di atas 30 derajat celsius kelinci lemah libido sehingga seringkali sulit kawin atau gagal kawin. Karena itu perkawinan sebaiknya pada jam dingin, antara jam 6-8 pagi, atau jam 6-8 malam.



(Tulisan ini dipersiapkan untuk edisi revisi pada buku KELINCI: pemeliharaan secara ilmiah, tepat dan terpadu (Faiz Manshur). Masih ada banyak serangkaian mitos dan fakta yang belum dimuat. Naskah ini disumbangkan kepada KKI  untuk para pemelihara kelinci)

03.56 | 0 komentar | Read More

Makanan Bergizi Kelinci

Kelinci memiliki dua jenis feses yg keluar dari anusnya saat pembuangan setelah fermentasi dari ususnya. Fese kelinci yang pertama ialah jenis bulan hitam keras agak gepeng dan bisa menggelinding. Sedangkan feses satunya ialah jenis lunak, kecil-kecil bergandengan dan lengket. Bentuknya coklat pekat mengkilap. Caesotrop sering dikatakan ”tinja-malam,” tetapi ini sesungguhnya istilah yang menyesatkan karena produksi caesotrop bisa pada siang hari dan keluar pada siang hari juga. Pada beberapa teori ada yang mengatakan diproduksi lebih cepat dalam masa empat jam dan ada pula yang mengatakan 8 jam setelah makan. Itu perbedaan yang tidak signifikan untuk diperdebatkan. Yang jelas caesotrop ini bukan kotoran yang sia-sia dari proses pencernaan, melainkan masih sebagai proses yang belum selesai. Dalam konteks inilah caesotrop sesungguhnya kaya nutrisi karena itu adalah bagian makanan yang tidak tercerna melalui sekum. Karena tidak selesai itulah bagian gizinya keluar lalu kemudian dikonsumsi kelinci lagi. Ini seolah-olah menjijikkan, tetapi jika kita tahu dan sadar membedakan antara tahi dalam pengertian barang terbuang dengan tahi dalam pengertian bukan barang buangan kita bisa memakluminya. Kelinci butuh pasokan nutrisi dari caesotrop untuk pemenuhan hajat gizi setiap waktu. Tanpa caesotrop kelinci akan kurang gizi, bahkan nafsu makan, birahi dan kekebalan tubuhnya menurun drastis. karena itu jangan sampai kelinci Anda tidak memakan caesotrop ini. Bahkan pada kelinci yang sakit karena pencernaannya rusak dan tidak mengeluarkan caesotrop kelinci bisa diberikan caesotrop dari kelinci lain untuk memulihkan penyakitnya. Pada masa lewat 3 hari tanpa mengeluarkan caesotrop disertai sakit, kelinci bisa mati. (dodi kki)
03.54 | 0 komentar | Read More

bagaimana langkah awal budidaya kelinci

Peluang Budidaya Kelinci: Antara Si Bodoh dan Si Cerdas





Orang bodoh  akan bilang, kelinci tidak layak digarap karena belum jelas pasar penjDSC00299ualannya. Sedangkan orang cerdas akan berkata “inilah lahan usaha baru yang menantang karena belum banyak orang menggarapnya sehingga kita tidak perlu repot bersaing dengan kompetitor.” Orang yang tak mau maju bilang, pasar kelinci sangat sulit. Karena itu kita tidak layak ternak dalam jumlah banyak.  Orang yang berpikir maju berkata, pasar kelinci justru mudah karena bisa dijual di kandang, tak perlu repot-repot membuka pasar. Lebih cerdas lagi kalau mau mengolah hasil panen untuk dendeng kelinci, bakso, sate, abon, atau kerupuk kulit kelinci. Pemasaran bisa dilakukan secara konvensional dengan menawarkan barang unik berkualitas tiada tanding. Harga jual mahal pun tidak masalah karena daging kelinci adalah daging ekseklusif.




Orang pesimistis bilang, masyarakat kita tidak suka daging kelinci. Orang optimistis berkata, “kelinci mimiliki daging paling berkualitas di antara hewan lain sehingga layak dijadikan konsumsi protein hewani. Adapun masalah psikologis seperti kurang nyaman memakan daging kelinci bisa disiasati dengan pengemasan yang baik agar pembeli tidak teringat oleh kelucuan kelinci.” Kandungan gizi yang baik akan menjadi isu promosi yang mendrongkrak penjualan karena akhir-akhir ini banyak daging hewan tidak sehat di pasar. Orang pengecut bilang, takut beternak kelinci karena kelinci gampang mati. Orang  cerdas dan berani bilang, resiko kematian menimpa setiap makhluk hidup. Masalah kelinci mati ada sebabnya, dan sebuah tantangan yang biasa bagi kita untuk mengatasinya. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak peternak yang sukses. Orang bodoh bilang, ternak kelinci membutuhkan banyak modal, antara lain kandang rumah, kandang baterai, peralatan dan obat-obatan sehingga akan menguras penghasilan. Orang cerdas berkata, tidak ada ternak yang tidak memakai modal. Modal besar sekalipun tidak masalah karena akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.



Orang cerdas akan mengambil peluang ternak atau bisnis kelinci sebagai potensi. Dengan inilah ia pasti serius menggali pengetahuan secara mendalam sehingga ia tidak salah melangkah. Apa langkah-langkah yang mesti dilakukan oleh orang cerdas dalam beternak?



Pertama, mengetahui secara luas dan mendalam tentang seluk-beluk kelinci. Dunia perkelincian tidak bisa dikenali cukup dengan satu dua bacaan, apalagi sekedar infomasi lewat telpon/sms seperti kebanyakan orang. Kita jangan sok praktis dengan bertanya sekali dua kali atau hanya melihat satu dua peternakan lantas berkata, “aku bisa menjalankan usaha.” Sikap sok tahu ini sebenarnya milik orang bodoh. Akan lebih baik jika mula-mula sebelum banyak bertanya kepada orang kita membaca buku kelinci secara lengkap, termasuk buku yang membicarakan bisnis dan pemasarannya. Kenapa demikian? sebab setiap orang pasti akan bertanya, kemana menjualnya? harganya berapa? dan seterusnya. Kebanyakan orang kita masih awam dalam hal ini. Supaya cerdas dan memperoleh ilmu secara cepat sebaiknya membaca buku panduan terlebih dulu. Ini lebih efektif dan murah dibanding banyak bertanya lewat telpon maupun datang jauh-jauh ke peternak.  Orang bodoh bilang, harga buku mahal, dan karena itu lebih suka menghabiskan pula atau plesiran dengan biaya tinggi. Sementara orang pinter bilang, harga buku murah karena dengan beberapa buku ia akan dapatkan ilmu pengetahuan yang luas.



Kedua, setelah membaca buku barulah kemudian studi lapangan datang langsung ke peternak, syukur langsung magang. Dengan bekal pengetahuan teori dari buku, kita akan bisa membenturkan antara teori dengan praktik. Harus disadari pula bahwa pengetahuan yang baik selalu memakai pendekatan antara teori dan praktik secara bersamaan. Buku memang tidak menjamin pengetahuan praktis sebab buku hanya memberikan pedoman. Ini kebanyakan buku-buku di Indonesia yang memang tipis-tipis. Karena itu tidak ada salahnya membeli buku dalam jumlah beberapa jenis sebagai studi perbandingan. Dari situlah nanti kita akan dibuat bingung karena perbedaan. tetapi percayalah ini hanyalah fase awal. Fase kedua adalah praktik dan konsultasi pada peternak handal yang bisa menjelaskan secara ilmiah. Jangan asal percaya kepada rumus yang tidak ilmiah. Tanyalah alasan-alasannya secara logis. Sama seperti pada buku, materi di dalamnya mesti kita uji apakah masuk akal atau tidak. Misalnya dalam hal kelinci boleh minum atau tidak. Apakah masuk akal makhluk hidup tidak boleh diberi air minum?  Dalam hal etika juga berlaku begitu. Apakah etis jika sebuah buku untuk orang Indonesia memperbolehkan pemotongan kelinci dengan cara memukul kepala atau memelintir leher? Kita orang timur, mestinya memakai budaya yang sesuai masyarakat kita. Akhirul kalam, buku juga harus kita kritisi.



Ketiga, teruslah belajar dan bekerja dengan giat. Tidak ada usaha tanpa resiko dan tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Bukan hanya di peternakan kelinci, melainkan di sektor usaha manapun. Semua harus diusahakan secara sungguh-sungguh agar potensi usaha yang baik tidak terbengkelai. (muzaki ahmad, peternak kelinci Probolinggo)

03.50 | 0 komentar | Read More

Kenapa Kelinci Pilek, Sesak Nafas dan Bulu Mulut Kusut??


Berikut ini adalah naskah yang perlu dibaca oleh para pemelihara kelinci terkait dengan maraknya kelinci sering pilek. Kelinci pilek sebenarnya hanyalah efek dari penyakit pasteurella multocida. Naskah ini adalah terjemahan otomatis dari google. Jika Anda tidak puas bisa membacanya langsung dari sumber berikut ini: http://www.celebratingrabbits.com/stories/pasteurella.html



Pasteurella:

oleh Marie Mead (dengan bantuan dari Hillary Cook, DVM CVA dan

Anna Meredith, MA VetMB CertLAS DZooMed MRCVS)



Pembaca yang tidak terbiasa dengan Pasteurella mungkin menemukan beberapa informasi yang terkandung dalam artikel ini menjadi agak menakutkan yang cukup sehingga mereka bisa khawatir tentang kelinci mereka. Saya ingin meyakinkan pembaca segera bahwa saya telah kelinci yang terinfeksi Pasteurella, dan mereka terus menjadi makhluk kecil yang hidup. Mereka melompat di sekitar rumah, makan dan minum seperti biasa, dan seperti ingin tahu dengan yang lain!




Perlu diingat bahwa tujuan dari artikel ini adalah untuk memberi tahu Anda apa yang dapat terjadi pada kelinci, bukan apa yang selalu akan. Memiliki pemahaman tentang Pasteurella dapat menciptakan dasar untuk tindakan positif.



Pendahuluan



Pasteurella mengacu pada genus dari berbagai jenis bakteri, beberapa di antaranya mungkin menjadi bagian dari flora normal kelinci. Kekhawatiran muncul dengan Pasteurella multocida (P. multocida) karena dapat menyebabkan berbagai penyakit (disebut secara umum sebagai pasteurellosis). Meskipun bakteri dapat menyebabkan abses, yang terbaik adalah dikenal dalam kaitannya dengan gangguan pernafasan.



Sementara P. multocida dapat memiliki luas mempengaruhi kesehatan, banyak kelinci yang kuat sistem kekebalan tubuh yang memerangi dan menghancurkan bakteri atau setidaknya tetap terkendali sehingga tidak menyebabkan penyakit. Selain itu, tidak semua strain dari P. multocida memiliki konsekuensi serius, dan banyak dari kelinci yang menunjukkan tanda-tanda itu hidup sampai usia tua. Lebih jauh lagi, fakta bahwa kelinci menerima perawatan hewan yang lebih baik hari ini berarti bahwa bakteri sering dibahas dalam tahap awal. Ada cara untuk membantu Anda dalam menjaga kesehatan kelinci, beberapa di antaranya disebutkan dalam artikel ini.

Pasteurella multocida (P. multocida)



P. multocida mempengaruhi berbagai hewan, termasuk kelinci, ternak domestik, dan unggas. Hewan Kerajaan Inggris Dr Anna Meredith, yang telah menerbitkan banyak buku tentang kelinci dan Kepala Exotic Layanan Hewan di University of Edinburgh, laporan:



Spesies bakteri P. multocida mencakup banyak jenis, yang bervariasi dalam virulensi mereka. Kelinci dapat dipengaruhi oleh banyak strain bakteri, tetapi yang paling sering terisolasi adalah jenis A dan D. Tipe A adalah yang paling sering ditemukan, tetapi tipe D lebih patogenik dari tipe A dan berhubungan dengan penyakit yang lebih berat.



Adalah penting untuk menyadari bahwa tanda-tanda indikasi Pasteurella sebenarnya bisa disebabkan oleh sesuatu yang lain. Sebagai contoh, discharge hidung dapat mengakibatkan dari bakteri lain (seperti Bordetella bronchiseptica) atau bisa juga gejala dari masalah gigi. Hal ini menggarisbawahi pentingnya mendapatkan diagnosis dari kelinci-berpengetahuan dokter hewan.



Beberapa kelinci mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda dari P. multocida. Dalam Kelinci Textbook Kedokteran, Dr Frances Harcourt-Brown menulis, “Dalam kelinci, P. multocida dapat berada di rongga hidung tanpa menyebabkan penyakit.”




Klarifikasi lebih lanjut disediakan oleh Dr Meredith: “Banyak kelinci sub-klinis pembawa Pasteurella. Perkembangan penyakit klinis biasanya dipicu oleh stres seperti diet tidak sehat, kondisi hidup najis, dan penyakit dari penyebab lain. “



Dr Thomas Donnelly dilaporkan dalam artikel “Aplikasi Laboratorium Hewan di Exotic Pet Immunoassays Practice”: “Perumahan, khususnya kualitas udara, adalah penting; kimia cedera pada mukosa pernapasan melalui pemaparan ke amonia meningkatkan kerentanan terhadap P. multocida kelinci infeksi. “iritasi pernapasan lainnya termasuk asap rokok, debu, jamur (selimut, jerami), parfum, pemutih, dan pembersih solusi.



Informasi di atas menekankan pentingnya pencegahan biasa praktek, termasuk makan makanan yang tepat, menjaga kotak sampah dan kebersihan daerah hidup lainnya, dan memastikan udara bersih.

Kondisi kesehatan Sehubungan dengan P. multocida



Penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan bagian atas-penyakit yang paling umum dikaitkan dengan P. multocida adalah ingusan (rhinitis), sebuah infeksi saluran pernapasan bagian atas. Bersin, batuk, keluarnya cairan dari lubang hidung (jelas tebal, nanah putih), dan berisik bernapas adalah tanda-tanda dari gangguan. Sementara perawatan, discharge hidung dapat dipindahkan ke kaki depan dan ke sinus, mata, dan saluran air mata (menyebabkan sinusitis, konjungtivitis, dan Dakriosistitis, masing-masing). Sangat penting untuk dicatat lagi bahwa ada penyebab lain dari penyakit pernapasan.



Infeksi genital-Baik laki-laki dan perempuan kelinci dapat host infeksi, termasuk orkitis (peradangan testis) dan pyometra (infeksi rahim).



Peradangan pada telinga-P. multocida dapat menyebar dari bagian hidung ke telinga tengah melalui tabung Eustachio, menyebabkan otitis media-sering ditandai dengan kelinci menggaruk-garuk pangkal telinga. Bahkan jika infeksinya dihilangkan dari lubang hidung, telinga mungkin tetap terinfeksi. Nanah bisa terbentuk di dalam relung telinga dan dapat menyebabkan penyakit vestibular, yang dibuktikan dengan tanda-tanda neurologis seperti bergulir, nystagmus (cepat, gerakan tak sadar bola mata), atau memiringkan kepala. [Catatan bahwa meskipun P. multocida dapat berhubungan dengan torticollis (kecut leher atau kepala miring), Encephalitozoon cuniculi mungkin juga menjadi penyebabnya.] Serius lainnya akibat dari infeksi telinga dapat kehilangan otot koordinasi (ataksia).



Kelumpuhan wajah unilateral, kadang-kadang disebut sebagai Bell’s palsy-Jika impinges infeksi pada saraf wajah di satu sisi, kelemahan otot yang dihasilkan dapat memberikan kelinci yang agak menyimpang, menyelipkan-di-satu-sisi terlihat. Kondisi kosmetik daripada tampaknya lebih serius. Dua kelinci saya telah diselamatkan Bell’s palsy dan tampaknya tidak memiliki kesulitan yang berhubungan dengan itu.



Infeksi saluran pernafasan bawah, termasuk pneumonia-Kelelahan, kelesuan, atau keengganan untuk bergerak di sekitar mungkin akan tanda-tanda penyakit saluran pernafasan lebih rendah. Tanda-tanda lain adalah depresi, anoreksia, dan penurunan berat badan. Ini adalah kondisi yang sangat serius dapat berakibat fatal, kadang-kadang kelinci satunya tanda mungkin menjadi masalah pernapasan. (Salah satu menyelamatkan kecil saya terinfeksi dengan P. multocida, yang menyebabkan radang paru-paru. The pembedahan mayat menunjukkan bahwa satu paru-paru benar-benar abscessed dan bahwa memiliki banyak lesi lain.)




Abses-koleksi lokal ini nanah (dibentuk oleh jaringan disintegrasi dikelilingi oleh daerah meradang) dapat terjadi di mana saja pada atau dalam tubuh. Meskipun P. multocida sering merupakan penyebab, banyak organisme lain (misalnya, Staphylococcus aureus) dapat juga memicu kondisi. Pada kelinci, pengumpulan nanah biasanya sangat tebal dan tumor-seperti (tidak seperti abses pada manusia, anjing, dan kucing) dan harus umumnya pembedahan. Wajah abses sering dikaitkan dengan penyakit gigi, namun, P. multocida tidak umum ditemukan pada abses gigi.



Luka-P. multocida Karena sering hadir dalam rongga hidung, menjilati dan perawatan dapat menyebarkan bakteri untuk luka, yang mengakibatkan abses atau kadang-kadang dalam selulitis (radang di bawah kulit atau jaringan ikat). Dalam artikel “Pasteurella multocida Infeksi di Kelinci,” almarhum Dr Barbara Deeb menunjukkan bahwa selulitis “lebih sulit untuk mengobati daripada abses, dan tes sensitivitas antibiotik menjadi lebih penting.”



Tulang-P. multocida dapat menyebabkan osteomielitis (infeksi tulang). Sebagai contoh, kelinci dengan rhinitis parah kerusakan dapat memiliki tulang kecil (turbinates) di dalam rongga hidung.



Bakteri dalam darah (bakteremia) – Setelah bakteri didapatkan, infeksi dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan melalui darah ke bagian lain dari tubuh, sehingga menghasilkan suatu kondisi penyakit umum serta abses pada organ-organ lain dari tubuh. Kelinci dapat mengembangkan demam dan mati tiba-tiba. Bakteremia yang paling sering dikaitkan dengan lebih ganas galur dari P. multocida.

Kedokteran Hewan Diagnosa



Seorang dokter hewan kelinci cerdas akan melakukan diagnosa untuk menentukan penyebab penyakit. Sebuah asumsi yang salah P. multocida adalah penyebab penyakit dapat mengakibatkan perawatan yang tidak tepat karena sesuatu selain bakteri dapat menyebabkan masalah. Bakteri tahan terhadap antibiotik tertentu juga merupakan pertimbangan untuk segera ditangani.



Diagnostics



Selain tanda-tanda yang dilaporkan oleh pengasuh, para dokter hewan akan mengambil kelinci suhu, menentukan setiap berat badan, dan perhatikan tekstur dan warna selaput lendir serta dalam setiap pelepasan. Nanah kering (yang mungkin terlihat seperti lilin) mungkin perlu dihapus dari telinga. Mendengarkan ke jantung dan paru-paru akan menentukan apakah suara pernafasan yang abnormal didengar selama napas atau mengeluarkan napas.



Sebuah menyebabkan penentuan definitif tidak dapat dibuat semata-mata atas menyajikan tanda-tanda penyakit. Dokter hewan dapat merekomendasikan budaya dan bakteri bloodwork (CBC, kimia, bakteri / virus penyakit penyaringan), yang dapat menunjukkan masalah seperti hati atau penyakit ginjal, masalah metabolik, infeksi atau peradangan, anemia, atau ketidakseimbangan elektrolit. Radiography (X-ray), USG, CT scan, atau MRI juga dapat digunakan.




Budaya dan Sensitivitas, PCR, dan serologis Pengujian



Suatu budaya dan uji kepekaan dokter hewan dapat membantu menentukan apakah agen infeksius Pasteurella. Namun, ada kesulitan dengan tes ini. Sedasi kemungkinan besar akan diperlukan, dan mungkin sulit (kadang-kadang tidak mungkin) untuk memperoleh sampel bakteri. Bakteri mungkin jauh kembali ke bagian hidung, kadang-kadang menyebabkan negatif palsu. Selain itu, P. multocida tidak dapat bertahan hidup dengan baik di luar inang dan mungkin tidak tumbuh di lab, atau jika budaya adalah positif untuk bakteri, hal itu mungkin tidak mungkin untuk menentukan ketegangan. Meskipun jelas ini kekurangannya, seorang dokter hewan yang berpengalaman dalam merawat kelinci akan memberikan saran yang terbaik untuk Anda kelinci tertentu.



Apakah ada alternatif? Dr Meredith membahas dua tes tambahan:



Sebuah PCR (polymerase chain reaction) uji secara akurat mendeteksi kehadiran P. multocida DNA dalam sampel. Ini dapat sangat berguna karena memberikan indikasi yang akurat P. multocida hadir dalam infeksi aktif. Ini juga memiliki keuntungan karena dapat digunakan pada kedua bakteri hidup dan mati.



Tes serologis mencari kehadiran dalam darah antibodi terhadap P. multocida. Namun, ini bisa sulit menafsirkan karena banyak kelinci akan telah terkena Pasteurella dan memiliki antibodi, tetapi bakteri mungkin bukan penyebab penyakit. Selain itu, hasil serologi seringkali mengambil minggu untuk mendapatkan.



Veterinary Treatment

Pangeran Edouard, salah satu diselamatkan kelinci, tiba dengan infeksi Pasteurella parah, tetapi budaya dan uji kepekaan tidak berhasil. Dr Cook telah melakukan beberapa dugaan sehingga ia bisa stabil, dan penisilin G diresepkan. Setelah pembedahan bisa dilakukan, Pangeran Edouard abses sepanjang garis rahang dan di telinga batinnya telah dihapus. Itu pada saat itu bahwa dokter hewan bisa menentukan bahwa enrofloxacin (Baytril ®) harus diberikan. Namun, pada kelinci saya yang lain (juga terinfeksi dengan P. multocida pada saat rescue), azitromisin adalah pengobatan.



Antibiotik diperlukan untuk pengobatan kondisi P. multocida. Idealnya, budaya dan kepekaan tes yang akan menentukan untuk meresepkan. Antibiotik yang efektif terhadap Pasteurella termasuk enrofloxacin (Baytril ®), trimethoprim sulfa, kloramfenikol, dan penisilin G. Meskipun tidak ada laporan-laporan yang diterbitkan penggunaannya untuk pasteurellosis di kelinci, Dr Meredith mengkonfirmasikan bahwa azitromisin telah berhasil digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan pada kelinci.



Dalam beberapa kasus, antibiotik akan cepat menghapus infeksi. Dalam kasus lain, terutama jika infeksi kronis atau mendalam, antibiotik mungkin diperlukan untuk penggunaan jangka panjang. Sebuah probiotik mungkin juga akan diresepkan untuk membantu menjaga keseimbangan flora usus.




Perawatan tambahan mungkin termasuk obat anti inflamasi, disiram dari saluran nasolacrimal, nebulization terapi, telinga dan tetes mata, administrasi cairan, atau pembedahan.



Beberapa pengobatan komplementer juga dapat membantu. Dr Hillary Cook, seorang Virginia (USA) dokter hewan hewan bersertifikat di akupunktur dan penggunaan ramuan tradisional Cina, saham berikut:



Aku kadang-kadang memberikan tembakan besi karena kelinci dapat menjadi anemia dari penyakit kronis. Karena kenyataan bahwa Pasteurella adalah penyakit berbasis kekebalan tubuh, saya sering meningkatkan imunitas meresepkan obat-obatan dan / atau suplemen untuk meningkatkan pemulihan atau remisi bersama dengan konvensional obat antibiotik atau sakit.



Jamu yang paling umum tincture saya meresepkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah pisang raja dan Echinacea. Suplemen termasuk suplemen asam lemak minyak buah kelapa merah, vitamin dibuat untuk kelinci, dan DMG (N, N dimethylglycine).



Jika penyakit telah mempengaruhi organ, saya sering meresepkan herbal Cina rehmannia untuk keterlibatan ginjal atau milk thistle untuk keterlibatan hati. Akupunktur adalah berguna dalam membantu pemulihan dari penyakit, bersama dengan formula herbal Cina yang memasukkan ke Cina Tradisional Kedokteran Hewan diagnosis. Excellent diet dan lingkungan yang bersih selalu menjadi bagian dari rumus untuk pengobatan.



Kortikosteroid adalah kontraindikasi untuk pasteurellosis. Seperti tulisan ini, tidak ada vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit pada kelinci.



Perawatan di Rumah



Dokter hewan anda akan memberikan perawatan di rumah rencana pengobatan. Jika kelinci anda memiliki mata berair kronis, kompres hangat akan membantu menjaga kulit dari menjadi meradang. Jika kelinci tidak makan atau minum seperti biasa, intervensi seperti jarum suntik-makan dan cairan subkutan akan diperlukan.



Sebagai tambahan yang ke rejimen kesehatan, dokter hewan Anda mungkin mendiskusikan pentingnya diet yang tepat dan bebas stres lingkungan, dan stimulasi fisik dan mental. Juga catatan dan diskusikan dengan dokter hewan Anda gejala baru, perubahan perilaku, atau benjolan di tubuh.


Pengiriman ke Rabbits Lainnya



Itu harus agak menghibur untuk mengetahui bahwa penyakit menular pasteurellosis perhatian yang lebih besar untuk kelinci koloni (beberapa tempat penampungan hewan dan peternakan, laboratorium, bulu, dan industri daging) dari rumah tangga kita kelinci. Namun, kita mungkin tidak tahu di mana kita berasal dari kelinci atau kondisi di mana dia tinggal. Sebagai contoh, seperti Dr Deeb menunjuk keluar, “Kelinci tersedia di toko hewan peliharaan tidak mungkin dari Pasteurella-koloni bebas.”



Transmisi pasteurellosis dari kelinci yang terinfeksi adalah melalui kontak langsung dengan lendir hidung, termasuk penularan melalui udara saat bersin kelinci yang terinfeksi. Penyebaran juga dapat terjadi melalui luka terbuka menjilati; berbagi air dan makanan mangkuk, kotak sampah, dan mainan; dan membawa bakteri pada kulit pengasuh atau pakaian. Penyakit ini dapat dipakai bersama-sama selama perkawinan (infeksi kelamin), dan seorang ibu kelinci dapat menulari ke kit.



Setiap kelinci adalah unik, dan tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana kelinci akan bereaksi terhadap kehadiran P. multocida. Mengutip Dr Meredith: beberapa kelinci akan melawan infeksi, yang lain akan menyerah; beberapa kelinci akan mengusir bakteri, yang lain akan menjadi pembawa; beberapa kelinci akan mengembangkan kondisi kronis kurang serius, yang lain akan menderita penyakit akut.



Bila ada lebih dari satu kelompok kelinci di rumah, menjaga kelompok terpisah mungkin disarankan, terutama jika satu kelompok dipengaruhi untuk pasteurellosis. Sudah menunjukkan bahwa pemisahan sesedikit empat kaki dapat memperlambat transmisi. Jika mungkin, memisahkan kelompok-kelompok ke wilayah yang berbeda dari rumah akan sangat membantu. Ingatlah bahwa kita, sebagai pengasuh, dapat menyebarkan bakteri dari satu kelompok ke kelompok lain.





Kepedulian Anggota Keluarga



Pengasuh secara alami ingin tahu apakah penyakit-terutama yang infeksius seperti pasteurellosis-dapat ditularkan kepada anggota lain dari keluarga. Dr Cook menawarkan pikiran ini:



Praktek umum kebersihan dan sanitasi seharusnya mencegah penularan kepada anggota keluarga. Setiap kali ada hewan yang membawa penyakit, gunakan hati-hati dalam interaksi dengan manusia dengan penurunan sistem kekebalan tubuh, seperti sangat muda, geriatrik, atau individu immunocompromised.




Pencegahan dan Pengendalian Penyakit



Mengingat kondisi kesehatan yang serius yang dapat hasil dari P. multocida, lega rasanya bahwa banyak kelinci membawa bakteri dalam tubuh mereka tetapi kebanyakan tidak sakit. Penting untuk meletakkan Pasteurella dan semua penyakit serius ke dalam perspektif. Ya, kelinci Anda dapat menjadi sangat sakit dari bakteri. Namun, itu lebih mungkin bahwa kelinci akan menderita sakit kesehatan karena pola makan yang buruk dan stres. Mengoptimalkan kesehatan kelinci akan memungkinkan tubuh nya untuk melawan patogen seperti P. multocida serta lebih cepat pulih dari penyakit atau cedera.



Pencegahan dimulai dengan memberikan perawatan dasar yang tepat, termasuk diet yang tepat; ruang hidup bersih dan banyak latihan, stimulasi mental, dan persahabatan. Menjaga kelinci anda bahagia dan sehat diterjemahkan ke dalam mengurangi stres dan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Berikut adalah beberapa metode untuk mendukung sistem kekebalan tubuh kelinci:



* Perlakukan kelinci sebagai bagian integral anggota keluarga memberi mereka perhatian, cinta, dan kebebasan sekaligus menjamin keselamatan dan kesejahteraan mereka.

* Feed diet yang tepat, termasuk jumlah terbatas kualitas rumput jerami. Menyediakan air tawar setiap hari.

* Cari kelinci anda ruang hidup di daerah yang bebas dari konsep, suara keras, dan bahan kimia / parfum. Kelinci yang sosial dan suka mencari teman, tapi mereka juga perlu memiliki ruang mereka dilindungi dan dihormati oleh semua anggota keluarga, termasuk binatang pendamping lain.

* Karena uap amonia dapat meningkatkan kelinci P. multocida kerentanan terhadap infeksi, mencuci kotak-kotak sampah secara teratur. (Setelah setidaknya satu kotak tambahan memungkinkan cepat dan mudah swap.)

* Cuci mangkuk air dan makanan sehari-hari.

* Bersihkan ruang bermain kelinci dan buang menggunakan kotak kardus dan tabung.


* Cuci tangan sesering di siang hari dengan sabun dan air untuk membantu mencegah penyebaran bakteri. Jangan mengandalkan sabun antibakteri sebagai, seiring waktu, mereka dapat menjadi tidak efektif atau dapat menyebabkan resistan terhadap bakteri untuk berkembang.

* Buka jendela bila memungkinkan untuk memungkinkan pertukaran udara dan untuk membantu membersihkan suasana dalam ruangan polutan dan debu dari jerami. Pertimbangkan untuk menggunakan alat pembersih udara.

* Menjaga suhu ruangan yang dingin untuk mencegah panas stres atau kelelahan.

* Apakah cukup jarum suntik di tangan sehingga mereka tidak harus dibagi antara kelinci.

* Lakukan kelinci biasa check-up, mencatat hal-hal seperti perubahan berat, gumpalan atau benjolan, dan tanda-tanda infeksi. Ambil kelinci anda ke dokter hewan bila Anda mencurigai adanya masalah kesehatan.

* Apakah dokter hewan menunjukkan beberapa prosedur sederhana untuk membantu Anda memantau dan merawat kelinci Anda: suhu mengambil, jarum suntik makan, pemberian cairan subkutan dan pengobatan.

* Saat membawa kelinci baru rumah, terus padanya terisolasi dari kelinci lain sampai kelinci dokter hewan yang berpengalaman dapat melakukan ujian.



Kesimpulan



Wali tidak boleh kehilangan hati jika kelinci mereka didiagnosis dengan pasteurellosis; itu mungkin bagi kelinci untuk hidup bahagia dengan kondisi. Karena saya biasanya berlangsung hanya dalam unadoptable kelinci, ada yang cukup tua dan paling datang dengan masalah kesehatan. Saya sering mengingatkan diri sendiri bahwa kualitas hidup mereka adalah apa yang paling penting. Kelinci di rumah saya hidup uncaged (kecuali ada alasan medis untuk melakukan sebaliknya), sehingga mudah bagi mereka untuk menunjukkan joie de vivre yang tampaknya begitu melekat pada sifat mereka. Ketika diberi kebebasan untuk mengekspresikan diri, mereka lakukan!




Salah satu sukacita terbesar saya adalah melihat seekor kelinci yang sebelumnya hanya tahu keberadaan yang dikurung tiba-tiba menyadari apa artinya memiliki kebebasan. Pangeran Edouard adalah seperti kelinci. Ketika ia tiba, tubuh tuanya kurus kering dan ia sangat sakit dengan infeksi Pasteurella dan abses. Dia pernah dipenjara selama bertahun-tahun bahwa ia bahkan tidak bereaksi ketika pintu ke kondominium dibiarkan terbuka. Aku akhirnya harus menghapus dia dari tempat kediaman-dan setelah itu, ia menikmati kebebasan! Rapuh meskipun ia, Pangeran Edouard akan kepala di lorong; ketika ia lelah, dia tidur di mana pun ia mendarat. Ketika ia harus menggunakan kotak sampah, ia akan membuat jalan kembali ke kondominium dan menggunakan kotak, kadang-kadang menetap ke jerami lembut. Lain waktu ia akan melompat keluar dan melakukan mengocok canggung lagi di lorong. Saya merasa terhormat untuk mengetahui dan peduli untuk ini sangat khusus memangkas Perancis, dan artikel ini ditulis sebagai penghormatan kepada dia.



Hangat terima kasih kepada dokter hewan yang berbagi keahlian mereka untuk artikel ini.



Referensi



* Deeb, Barbara, “Pasteurella multocida Infeksi di Kelinci.” Www.rabbit.org / perawatan / pasteurella.html

* Donnelly, Thomas M, “Laboratorium Hewan Penerapan Exotic Pet Immunoassays dalam Practice.” Dalam: Exotic DVM, Volume 8, Issue 4. (Sebagaimana dikemukakan pada tahun 2006 International Conference on Exotics)

* Harcourt-Brown, Frances, Textbook on Rabbit Medicine. Butterworth Heinemann, 2002.

* Meredith, Anna, “Respiratory Disorders.” Dalam: Meredith, A. dan Flecknell, P., Eds. Manual BSAVA Kelinci Kedokteran dan Ilmu Bedah. Hewan Kecil British Veterinary Association, 2006.

* Oglesbee, Barbara L, The 5-Minute Veterinary Consult: Ferret dan Rabbit. Blackwell Publishing, 2006.

* Quesenberry, Katherine E. dan Carpenter, James W., Eds. Ferrets, Kelinci dan Rodent: Klinik Kedokteran dan Ilmu Bedah, Edisi Kedua. Saunders.


* Saunders, Richard A. dan Davies, Ron Rees, Notes on Rabbit Internal Medicine. Blackwell Publishing, 2005.



Sebuah versi singkat dari artikel ini diterbitkan di Terbitan 7, Fall / Winter 2008, dari Bunny Mad ( “Majalah untuk kelinci orang gila!”), Sebuah publikasi Inggris Raya. www.bunnycreations.co.uk. Digunakan dengan kesepakatan oleh penerbit.



* ^ Atas

* © Copyright 2009

* CelebratingRabbits.com

03.46 | 0 komentar | Read More

Keluarga Mandiri dari Kelinci


-Ketika Orang Kota Memberikan Modal kepada Orang Desa



Usaha mandiri adalah jalan terbaik untuk meraih kesejahteraan keluarga di desa. Banyak anak-anak muda, baik yang masih lajang maupun sudah berkeluarga tak juga menemukan usaha baru. Pengangguran pun merajalela. Mestinya sekarang kita menyadari bahwa banyak potensi berserak yang mesti dikumpulkan dan dipilih salahsatunya sebagai upaya meraih penghasilan ekonomi.



Saya bukan peternak, tetapi hanya pemberi modal usaha untuk ternak kelinci pada sebuah keluarga petani di desa, di Tegal Jawa Tengah. Tulisan ini sebagai cara saya berbagi kepada teman-teman semua.  Bagi saya,  ternak kelinci adalah salahsatu potensi yang mesti dikembangkan oleh masyarakat untuk mengurangi pengangguran atau meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga desa. Beberapa hal yang potensial dan realistis dijalankan orang-orang desa dengan ternak kelinci dilatarbelakangi oleh beberapa alasan berikut ini.




Ternak kelinci bisa dimulai dari modal kecil, Rp300ribu, Rp 500ribu, atau juga bisa sekitar Rp 1 juta. Modal kecil lebih baik supaya tidak terlalu cemas resiko akan kegagalan. Dan memang itulah yang disarankan dari prinsip wirausaha, yakni mengembangkan sesuatu yang kecil menjadi besar.



  1. Masyarakat desa memiliki pakan murah berupa rumput karena memang pakan pokok kelinci adalah rumput. Sayuran dan konsentrat dari ampas tahu dan bekatul juga tidak terlalu sulit diusahakan.

  2. Lahan sekitar 5-10 meter persegi cukup untuk sarana usaha ternak kelinci.

  3. Beternak kelinci tak usah berurusan dengan formalitas. Lulusan SD atau bahkan tidak sekolah sama sekali bisa menjalankan.

  4. orang desa punya dasar perhatian terhadap hewan ternak. Tinggal bagaimana memodernisasi dan merasionalisasi usaha ternak domestik secara tepat.



Lima hal ini saya simpulkan setelah saya melakukan ujicoba beternak kelinci bagi saudara saya di desa. Sebagai orang kota yang selalu diributkan masalah ekonomi orang desa saya tidak mungkin terus-menerus memanjakan pemberian uang tanpa kerja. Dan saya merasa beruntung karena hanya dengan memberikan modal usaha kepada saudara saya di desa itu sekarang mereka sudah berkembang dan memiliki peningkatan penghasilan. Dulu saya hanya memberikan modal Rp 500ribu untuk 3 ekor bibit dan membelikan dua buku Kelinci Karangan Faiz Manshur (Kelinci: Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu dan menyusul kemudian Buku Ternak Uang Bersama Kelinci).



Sedangkan kandang dan peralatan saudara saya memanfaatkan bahan-bahan gratis di desa. Modal 500 ribu inilah yang sekarang telah berubah menjadi asset sekitar 5 juta dalam setahun. Sekarang sudah ada 25 ekor induk dan terus melahirkan banyak anak-anak kelinci. Selain mendapatkan peningkatan pendapatan ekonomi rata-rata Rp 800ribu setiap bulan, keluarga di desa juga mendapatkan gizi daging kelinci yang katanya memang sehat di banding daging sapi atau domba. Saya mengucapkan terimakasih kepada penulis buku itu, karena dari kedua buku yang saya kirimkan ke desa itulah sekarang terjadi perubahan.



Pun demikian saya juga perlu menyampaikan secara berimbang beberapa hal sebagai berikut.




  1. Memulai usaha kelinci mestinya didasari oleh rasa suka dan cinta terhadap kelinci.

  2. Orang desa mesti dibekali ilmu pengetahuan yang baik untuk memelihara kelinci rumahan. Dengan buku itu minimal calon peternak mendapatkan dasar-dasar ternak kelinci yang baik.

  3. Pemantauan dan bimbingan terus dilakukan, Juga pemberian motivasi semangat untuk terus berkembang dan yakin bahwa usahanya akan bermanfaat.

  4. Tidak ada usaha yang cepat dan langsung menghasilkan uang dalam waktu dekat. Kelinci hanya memberikan potensi, selebihnya peternak sendiri yang dituntut untuk terus mengelola potensi itu secara tekun dan tiada kenal lelah berusaha.

  5. masalah penyakit seringjadi persoalan. Dan memang tidak cukup dengan buku kelinci itu. Kita orang kota yang memiliki akses informasi luas dari internet mesti sering melayani orang desa dengan mengirim banyak naskah-naskah ke desa agar mereka terus mendapatkan pasokan ilmu pengetahuan.

  6. Jika ingin aman dalam tahun pertama, sebaiknya disarankan calon peternak belajar magang. Itu lebih cepat untuk mendapat ilmu.

  7. Jangan terburu-buru berpikir soal hasil. Setahun pertama tetap saja usaha apapun sulit dilakukan sebab masih dalam masa merangkak. Terus saja dipantau dan diberi motivasi agar bertahan sekalipun banyak halangan.



Demikian pengalaman yang saya sampaikan kepada Kabar Kelinci Indonesia (KKI). Saya merasa berhutang budi banyak dari blog KKI yang banyak memberi informasi seputar kelinci selama masa 1,5 tahun ini. Al-khamdulillah sekarang sebuah keluarga di desa itu telah berhasil menjadi keluarga mandiri. Dengan penghasilan tambahan sekitar Rp800ribu setiap bulan, jelaslah potensi kelinci sangat baik untuk orang desa. Terimakasih.




(Drs Purwanto, PNS asal Tegal, Tinggal di Bekasi)

03.44 | 0 komentar | Read More

Tips Rumput sehat untuk kelinci

Inilah beberapa pakan sehat untuk kelinci Anda. Lain waktu pada bagian ini akan ditambahkan beberapa tanaman lain. KKI masih melakukan penelitian.



Dandelion, pakan tambahan untuk kesehatan kelinci.



Rumput Timothy. Pakan utama kelinci. Kolesterol 0% dan lemak hanya 0,6%. Sehat untuk pakan setiap hari kelinci Anda.



Ini rumput Alfalfa yang sering untuk pakan kuda. Cocok buat kelinci, bahkan dalam hal tertentu bisa menjadi pengobat gangguan pencernaan, mencakup gangguan perut seperti liver, pankreas, usus kecil dan lain sebagainya. Pencampuran antara rumput timothy dengan alfalfa sangat bagus. Pencernaan Kelinci memang seperti kuda yang hanya mengandalkan usus besar (tanpa lambung) saat mencerna sehingga hanya membutuhkan pakan dengan kandungan lemak dan kolesterol rendah. Berbeda dengan ruminansia lain seperti domba/kambing, saping dll yang lebih kuat pencernaannya. Sedikit konsentrat/pelet dan maksimalkan pakan rumput adalah salahsatu langkah mewujudkan kelinci kita sehat.

03.44 | 0 komentar | Read More

Teknik Budidaya Tepat, Kelinci Sehat

Pakan utama kelinci adalah Rumput, Sayuran dan Bijian. Rumput timothy adalah pakan terbaik kelinci. Timothy adalah sejenis rumput lapangan yang pada bagian atasnya terdapat “ekor kucing”. Kadar serat rumput timothy cukup baik sehingga tidak menimbulkan masalah pencernakan. Rumput jenis lain, termasuk jerami juga bisa, namun harus dalam kondisi layu, terutama pada musim hujan rumput harus dijemur hingga kering. Takaran rumput perhari, sebesar badan kelinci. Diberikan pada sore hari. Sayuran sangat perlu buat kelinci untuk mempermudah pencernakan dan mengurangi kadar serat berlebihan. Berikan 3-7 lembar perhari sayuran layu pada siang hari sebagai makanan siang. Sayuran yang baik adalah sosin/ceisim (sayuran untuk mie ayam) dan wortel. Sedangkan kangkung dan kubis usahakan tidak diberikan karena kadar airnya berlebihan dan mengakibatkan air kencing bau pesing .



Bijian, jagung muda, ketela pohon atau ubi jalar bisa diberikan pada malam hari di atas jam 10 malam, atau bisa juga diberikan pada pagi siang hari. Pelet kelinci dengan kadar serat standar sangat baik sebagai makanan pagi karena mengandung bijian dan serat.Usahakan tidak memakai pelet unggas sebab memiliki komponen non-serat karena terbuat dari jagung dan remukan ikan/tulang. Pellet kadaluwarsa bisa mengakibatkan diare. Jangan asal membeli pellet murah daripada kelinci mati. Seandainya pellet sulit, bisa diganti dengan bekatul/dedak. Pakan ini bisa dicampur dengan air, namun jangan sampai membusuk. Usahakan dalam waktu kurang dari tiga jam habis dan bersihkan. Di atas tiga jam bisa mengakibatkan kelinci diare.


Buah-buahan adalah pakan yang diperbolehkan namun hanya sedikit karena dalam buah terdapat kadar gula yang bisa mengakibatkan metabolisme perut kelinci tidak beres. Satu ekor kelinci tidak boleh lebih memakan lebih dari 1 kulit pisang dalam sehari. Minuman. Orang bilang kelinci tidak butuh minum karena kadar air dalam rumput mencapai 70%. Ini adalah logika ngawur. Semua makhluk hidup tidak sekadar butuh air, tapi juga butuh minum.


Manusia juga tidak cukup makan sayur dan kuah. Air minum tetap wajib diberikan untuk menggerus pencernakan dan menghindari dehidrasi. Kebutuhan tiap hari cukup setengah gelas. Jauhkan air minum dari kotoran. Usahakan memakai botol khusus supaya tidak perlu mengganti setiap hari. Kelinci yang jarang minum akan stres dan pertumbuhannya tidak baik serta gampang mati ketika terserang penyakit.


Perut: Kelinci hewan berusus satu. Wajar jika disebut hewan “tidak beres pencernaan”. Saat perut sakit, kelinci tidak bisa muntah sehingga satu jalur pakanan (ususnya) terkena beban berat. Akibatnya, kembung, diare dan mencret menjadi problem utama kelinci.


Ciri-ciri kelinci sakit: mata sayu, lesu, tidak tertarik makan, dan tahinya cair, atau lengket berwarna coklat/hijau jelly. Kelinci sehat tahinya berwarna hitam kering. Solusi: tarik rumput, sayuran dan minuman ganti dengan pellet dan rumput kering timothy. Berikan juga daun papaya kering getah, pupus pohon pisang dan/atau daun bambu muda untuk menetralkan cairan dalam perut.


Kelinci mencret juga harus dipisah dari kelinci lain karena jika tahinya berceceran di rumput bisa dimakan kelinci lain dan menularkan penyakit dalam.


Penyakit scabies (penyakit kulit). Faktor utama adalah karena kandang jorok. Setiap hari kandang wajib dibersihkan, kotoran tidak boleh menumpuk, rumput sisa harus dibuang. Semprot vaksin minimal sebulan sekali. Kelinci scabies harus dikarantina supaya tidak menular ke kelinci lain.


Berikan perawatan yang terbaik dengan kadar gizi yang baik, seperti wortel untuk mempercepat pergantian kulit ari. Suntik dengan obat khusus hewan serta oleskan obat kulit salep (pinicilin) setiap hari.



Scabies butuh waktu penyembuhan antara 3-7 minggu, bahkan bisa lebih. Setelah sembuh (dengan ciri-ciri kembalinya bulu sampai normal, kelinci boleh kembali ke kandang asal.


Kandang: ukuran kandang minimal 40×50 cm untuk ukuran kelinci rata-rata. Kandang kelinci jenis besar seperti Satin, Flam, New Zealand sebaiknya 50×70 atau lebih besar lagi. Kandang bisa terbuat dari bambu kuat (tidak berbubuk). Kandang besi dan kawat sangat baik karena penyakit tidak mudah menular.


Kandang jangan sampai berlubang sehingga tikus tidak bisa masuk. Kelinci sangat takut dengan tikus karena tikus sering menyerang anak-anak kelinci, bahkan memakan bayi kelinci. Selain aman dari tikus kandang juga tidak boleh kemasukan angin besar, terutama angin malam.


Kelinci butuh cahaya terang selama 17 jam sehari. Berikan lampu penerangan secukupnya di malam hari. Kebersihan kandang harus terjaga. Tempat pakan dicuci dan kering.


Perkawinan dan Kehamilan


Masa puber kelinci jantan umur 3 bulan dan bisa membuahi pada usia 5 bulan. Sedangkan masa puber kelinci betina pada usia 5 bulan dan bisa hamil pada usia 5,5 bulan ke atas.


Cara kawin. Bawa betina ke kandang jantan. Masukkan dan biarkan bercumbu. Biasanya pejantan akan menciumi bagian muka dan kelamin betina. Betina yang cenderung lari-lari biasanya mudah kawin dibanding yang tengkurap tanpa gairah.


Tunggu sekitar 2-4 menit sampai betina nungging memberikan kelaminnya kepada pejantan. Dalam waktu sekitar 30-40 detik pejantan akan terkulai lepas. Satu menit kemudian ambil betina, istirahatkan dan berikan makan. Sepuluh hingga lima belas menit kemudian kembali betina ke kandang pejantan, ulang lagi hingga tiga kali. Jika pada ketiga kali betina tidak minat kawin lagi tidak masalah. Dua kali cukup.


Kawin sekali bisa melahirkan antara 2-4 ekor anak. Sedangkan jika kawin 2-3 kali biasanya mampu melahirkan 4-8, bahkan 10 anak, tergantung kondisi produktivitas sang betina.



Ciri-ciri kelinci jantan maupun betina hendak kawin bisa dilihat pada bagian kelaminnya. Jika merah, tanda sudah pingin kawin. Bisa juga dengan melihat tingkahnya, seperti pantatnya ngesot dip agar kandang, atau menggesek-gesek dagunya. Atau bisa juga melihat dengan memegang bagian pantat. Jika saat kelinci dipegang langsung nungging itulah tanda kepingin kawin.


Kelinci hamil sangat butuh perhatian. Sebagaimana manusia hamil, kelinci butuh pasokan gizi baik dan pakan stabil. Lapar dan kurang minum saat hamil membuat stres sang induk. Wortel setiap hari 1 batang cukup untuk memasok gizi. Masa hamil kelinci antara 29-33 hari.


Minggu pertama biasanya gelisah ketika janin tumbuh. Berikan perhatian pakan yang cukup dan belaian khusus untuk menghindari stres. Pada usia kehamilan 17 hari, kandungan mulai membesar. Sang induk semakin butuh banyak makan. Pagi, siang, sore dan malam harus tersedia makanan.


Memasuki usia kandungan 25 hari kelinci nampak gelisah karena menjelang kelahiran. Ciri-ciri hendak melahirkan adalah sang induk mengorek-ngorek kandang dengan kuku kaki depannya. Ini adalah karakteristik kelinci yang ingin menggali lubang di tanah. Sediakan kotak dan jerami kering supaya induk merasa ada jaminan tempat melahirkan.


Sebelum melahirkan biasanya kelinci mencabuti bulunya untuk tempat tidur sang anak. Kehamilan pertama dan kedua biasanya sang induk agak gugup, namun sebagian ada yang langsung tanggap. Jerami untuk induk baru sangat penting karena biasanya ia akan telat mencabuti bulunya. Kotak harus bersih, tidak basah dan jangan sampai muncul hewan kutu (atau uget-uget).


Saat hendak dan sesudah melahirkan jangan sering dilihat, kecuali oleh Anda yang sudah terbiasa merawat. Kelinci merasa ketakukan anaknya diganggu orang jika dilihat terus-menerus.


Berikan sayuran atau rumput serta minuman saat menjelang kelahiran sebab setelah melahirkan kelinci sangat capek, dehidrasi dan butuh makanan yang banyak. Telat memberi makanan saat kelahiran adalah penyiksaan.


Kenapa kelinci kanibal? Dua kemungkinan utama. 1) Stres karena pasokan pakan sehat sejak minggu pertama hingga minggu ke empat kurang terjamin sehingga dirinya merasa tersiksa dengan kehadiran anak-anaknya. 2) Takut terhadap bahaya seperti ancaman tikus, anjing, kucing dll.


Pasca kelahiran



Kelinci lahir hanya mengandalkan makan dari air susu induknya (ASI). Biasanya induk menyusui pada jam-jam tertentu pada subuh atau malam hari. Anak kelinci wajib mendapat pasokan ASI hingga usia 35 hari. Di bawah itu anak tidak sehat dan gampang mati. Berdosa jika kita memisahkan anak kelinci dari induknya sebelum usia 35 hari.


Pemisahan anak dari induk minimal 35 hari. Dimulai sapih pada usia 32 hari dengan cara memisahkan pada siang hari dan mengembalikan pada sore hari. Jika belum hendak dijual atau alasan lain, anak kelinci bisa terus menyatu dengan induknya hingga umur 45 hari.


Anak kelinci akan belajar makan rumput pada umur 14 hari dan mulai banyak makan diusia 26 hari. Wortel atau ubi kayu sangat bagus diberikan pada umur 14 hari supaya gigi-gigi kelinci mulai tertata baik.


Perlu diketahui, kelinci memiliki pertumbuhan gigi yang terus menerus sehingga butuh menggerat untuk mencegah pertumbuhan. Berikan bata merah di kandang, terutama kandang pejantan yang gemar menggerat. Farid Ibrahim


naskah ini pernah dimuat di majalah peternakan Trobos 01 Juli 2008

03.41 | 0 komentar | Read More

Mengapa Kelinci Kembung


TANYA: Kelinci saya umur menjelang 3 bulan. Kandang stabil sehat. Bersih dan makanan selama ini tidak bermasalah. Setiap pagi kita kasih pelet dan malam rumput dalam kondisi baik. Sering juga kita berikan wortel dan sayuran lain. Suatu hari kami menemukan kelinci males makan, kaki depan merapat dan perut kembung. Kelinci masih mau makan, tetapi hanya sedikit dan terlihat ada cairan putih menggumpal keluar dari anus, terkadang disertai berak warna cokelat. Apa penyebabnya?



JAWAB: Jika memang penyebabnya demikian sebenarnya ada satu hal yang sedang menganggu dalam masalah pencernaan kelinci. Lain halnya jika penyebabnya stress karena perjalanan jauh atau mendadak dipisah dari induknya. Masalah ini mula-mula harus dilihat pada situasi pencernaan. Kelinci pada umur 2 bulan ke atas sedang giat-giatnya makan. Nafsu makan biasanya meninggi karena ia menjelang dewasa, terlebih pada umur genap 3 bulan biasanya disertai dengan perkembangan hormonal dengan ciri-ciri seringnya kelinci bermain-main sex dengan cara menunggangi kelinci lain. Pada masa perkembangan ini nafsu makan kelinci terkadang kurang seimbang dengan kemampuan pencernaan. Kita tahu pencernaan kelinci tidak sekuat hewan ruminansia lain karena proses fermentasinya hanya melalui usus besar. Jika makanan dengan kandungan non serat terlalu berlebihan porsinya, seringkali terjadi gangguan perncernaan (Gastro Intestinal). Melambatnya atau penghentian gerak peristaltik usus dikenal sebagai gastrointestinal (GI) stasis atau ileus.



Latar belakang masalahnya biasanya kelinci makan terlalu banyak pelet karena lapar atau bisa juga disebabkan porsi berlebih sayuran serat-kasar tinggi seperti terlalu banyak wortel, sayuran, kubis, jagung manis, kangkung, atau buah-buahan dengan kadar gula tinggi (mangga, rambutan, apel dan lain sebagainya). Ingat, makanan-makanan tersebut memang tidak berbahaya, tetapi jika berlebihan bisa jadi menimbulkan kembung, atau minimal mengakibatkan feses lunak.  Jika Anda melihat gejala seperti ini sebaiknya kurangi pakan padat, termasuk sayuran dan dilarang memberikan buahan. Sementara total berikan rumput saja dulu selama 2-3 hari. Baru kemudian nanti pakan padat (pelet) diberikan lagi dengan porsi yang separoh dari kebiasaan. Sedikit saja asal bisa mengganjal perut. Kalaupun mau dikasih sayuran cukuplah wortel dalam jumlah sedikit. Intinya masalah ini terkait dengan ketidakseimbangan antara nafsu makan dengan kemampuan mencerna.



Karena kelinci kembung rata-rata menimpa kelinci umur 2-3 bulan, biasanya yang tertimpa adalah kelinci dominan dalam koloni. Itulah sebabnya mengapa kelinci kembung dalam situasi seperti ini menimpa mereka yang nafsu makannya tinggi dan kelinci yang lain aman. Prinsipnya makanan tidak masalah, tetapi kalau kadar kalsium dan gula serta karbohidrat terlalu tinggi akan menjadi masalah. Jadi kita harus jeli melihat kasus ini dengan menata pola makan yang baik.



BAGAIMANA MENGOBATINYA? MENGAPA PEMAKAIAN ANTIBIOTIK JUGA TIDAK SEMBUH?



Kembung dalam kasus ini bukan disebabkan masalah bakteri atau protozoa sehingga tidak butuh antibiotik khusus. Ini murni ketidaklancaran pencernaan karena kebanyakan pakan padat dengan kandungan serat kasar terlalu tinggi, gula atau juga kalsium. Karena gangguan itulah kotoran sulit difermentasi, kemudian menjadi masalah dengan munculnya udara yang kemudian mengalirkan mucus (cairan putih). Gangguan ini dalam kelinci sering mengakibatkan kematian karena kelinci tidak bisa muntah. Itu saja masalahnya.



PENGOBATAN: Jika tidak disertai penyakit lain salahsatu teori yang bisa dilakukan adalah dengan cara mendorong kelinci berak secepatnya. Caranya, pangku kelinci anda dan urut perut kurang lebih 10 menit. Tarik perut pelan-pelan ke bawah supaya kotoran terdorong keluar. Antibiotik alamiah dari bawah putih bisa diberikan sedikit ke mulut. Perlu juga membasahi tangan anda untuk mengurut perut dengan cairan bawang putih. Mula-mula kelinci pasti tidak nyaman dan berontak. Kita harus sabar dan pelan-pelan. Nanti pada langkah selanjutnya biasanya kelinci akan merasa nyaman dengan elusan tersebut karena memang pencernaannya sedang membutuhkan bantuan dorongan. Setiap 5 menit mengurut lepaskan di alam bebas biar kelinci lari. Biasanya kita akan melihat kotoran keluar. Terus lanjutkan proses ini sampai berkali-kali. cairan kelinci yang keluar itu tidak menular dan tidak berbahaya. Untuk membantu kelancaran pengeluaran anda mesti memasok air putih terus menerus.



Cara lain yang sangat efektif adalah dengan menyuntik perut kelinci untuk mengeluarkan gas. Tetapi bagi yang belum pernah melihat praktik ini biasanya sulit melakukan. Kesulitan utamanya ialah letak dimana bagian perut yang akan disuntik untuk menarik gas keluar. Rekan saya, Mutazim Fakkih di Klaten sudah biasa melakukan hal ini dan sukses.



Pada masa perawatan seperti ini jangan memberikan pakan berat, seperti pelet. Semua harus diganti rumput biasa saja sebab memang rumputlah pakan utama kelinci yang cocok untuk pencernaannya yang lemah. Biasanya dalam kondisi kembung masih mau makan. Cairan putih atau feses akibat kembung murni ini tidak menular. Lain halnya jika disertai penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau protozoa. Perawatan seperti itu biasanya bisa dilakukan 3-4 hari. Kita memang harus telaten dan sabar menemani kelinci. Kelak jika sehat kelinci akan sangat akrab dengan kita karena kita menyelamatkannya dari sakit gawat. (fm/kabar kelinci indonesia)

03.37 | 0 komentar | Read More

Cara mengawinkan kelinci secara benar


Mengawinkan kelinci itu perlu aturan. Para pemula sering ngawur dan tidak memperhatikan kaidah. Berikut ini mohon diperhatikan secara serius dan taati aturan mainnya. Jangan sering membuat asumsi-asumsi sendiri sehingga gagal atau bahkan menyiksa kelinci.


  • Betina di bawa ke kandang jantan. Jangan sampai terbalik. Jantan butuh dominasi sehingga ia lebih agresif kawin di kandangnya sendiri.


  • perkawinan pada suhu di atas 27 derajat tidak baik.


  • perkawinan seharusnya pada pagi hari, antara jam 6-8(waktu ideal), atau jam 6-8 malam).


  • bopong kelinci betina ke kandang jantan. Biarkan beberapa menit. Biasanya sebelum sex kelinci butuh cumbuan. Berputar-putar duluan itu biasa. Hati-hati kalau kecepit alas. Mestinya kandang harus bagus dan tidak mengakibatkan kelinci yang berlari-lari terjepit. Bisa patah kaki nanti. Kalau kandang jelek mending dikawinkan di luar saja. Caranya, pejantan dikeluarkan dulu, jeda 15 menit baru diturunkan betina. Hal ini perlu supaya pejantan merasa menguasai areanya dulu. Biasanya dengan menyemprotkan air kencing untuk menguasai lokasi. Jika sudah kencing, barulah betina diturunkan.



  • biarkan saja berkejar-kejaran. Sampai nanti mereka akan kawin.


  • menjelang penetrasi penis ke vagina, biasanya betina merunduk, dan jantan di atasnya, lalu ekor betina naik tanda memberi kesempatan penis menusuk.


  • saat penetrasi penis, pejantan butuh waktu beberapa saat. Dan setelah penis masuk biasanya pejantan langsung aksi. Sebentar kemudian, kira-kira dalam beberapa genjotan akan orgasme. Pejantan orgasme akan terkulai lemas, terkapar. perilaku betina biasanya santai saja. Kadang berdiri lalu berdandan, kadang tidur dan kadang mereka saling mencumbu.


  • Setelah satu menit kemudian, ambil betina dari kandang jantan. Istirahatkan barang 10-15 menit. Baru kemudian dikawinkan lagi ke kandang pejantan. Kalau sudah dua kali, bisa diulangi sekali lagi dengan mengistirahatkan 10-15 menit lagi. Jika pada kawin ketiga betina sudah tidak mau, anggaplah cukup. Toh perkawinan sekali biasanya juga jadi.


  • Bagaimana mengistirahatkan kawin jika di alam bebas? Tidak usah diistirahatkan. Biarkan saja mereka berkeliaran bersama. Nanti akan kawin ulang lagi. Cukup setengah jam mereka berdua di lapangan, setelah itu kembalikan.


  • Selalu ada betina yang menolak kawin. Apa sebab? Bisa karena sedang dalam kondisi hamil, tetapi dalam kondisi hamil pun kelinci bisa kawin dan hamil lagi. Awas, jangan sampai terjadi perkawinan dalam masa hamil atau menyusui. Menyiksa nanti. Penolakan betina kepada jantan juga bisa disebabkan beberapa hal, antara lain, 1) betina tidak suka dengan pejantan itu. Solusi, ganti pejantan lain.2) betina merasa tidak nyaman dalam kandang. Solusi, kawin di luar.3) betina sedang dalam kondisi stress, solusi tidak bisa dikawinkan. Rawat dulu, coba ulang beberapa hari kemudian. (Penjelasan lebih detail tentang problem perkawinan dan menyusui bisa dibaca di Buku Kelinci: Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu, Faiz Manshur. Penerbit Nuansa Cendekia Bandung, 2009)
  • 03.35 | 0 komentar | Read More

    Penyakit pada kelinci yang menyerang kulit

    Biasanya penyakit kulit kelinci tidak berakibat fatal tetapi penyakit ini membutuhkan pertolongan dari dokter hewan. Karena selain menyebabkan ketidaknyamanan pada kelinci, penyakit kulit ini juga dapat menular ke manusia. Cukup membuat kita jadi gatal-gatal…



    Moulting (Ganti bulu)



    Banyak orang yg memelihara kelinci tidak tahu bahwa kelinci itu bisa ganti bulu.

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik kelinci soal ganti bulu ini.



    Kelinci liar ganti bulu dua kali dalam setahun, tetapi kelinci peliharaan memiliki periode ganti bulu yang berlainan. Ada yang ganti bulu secara rutin… misalnya kelinci berbulu panjang akan ganti bulu jika tidak mendapatkan sirkulasi udara yang bagus. Banyak kelinci yang ganti bulu memiliki tanda/ciri-ciri yang disebut “tide mark”. Di daerah yang sedang ganti bulu, kulitnya akan terlihat berwarna gelap. Di daerah yang berwarna gelap inilah, bulu baru akan tumbuh. Beberapa jenis kelinci yang berbulu panjang atau lebat dapat terlihat pitak jika sedang ganti bulu. Ini adalah sesuatu yang normal.



    Kelinci yang sedang ganti bulu membutuhkan grooming (dimandikan, disisir, dan semacamnya) yang teratur supaya bulu yang rontok tidak terhisap dan menganggu usus/pencernaan si kelinci. Kelinci yang sedang ganti bulu perlu diberi hay/jerami yang sangat penting supaya usus/pencernaan kelinci tetap lancar.

    Waspadalah dengan gejala-gejala gangguan pencernaan. Misalnya di kotoran terlihat ada bulu-bulu. Jika Anda menemukan gejala seperti ini tetapi kelinci Anda masih terlihat sehat, Anda dapat memberikan obat antibiotik (liquid paraffin) sebanyak 5-10 ml. Tetapi jika kelinci Anda terlihat lemas/lesu, dia mungkin mengalami gangguan pencernaan yang parah. Kalau sudah seperti ini, segera ke dokter hewan.



    Dalam proses ganti bulu ini, kadangkala ada bulu-bulu yang tidak rontok terutama di bagian pantat (tepat di atas ekor) dan atau bagian perut. Gunakan sisir kucing untuk melepaskan bulu-bulu tersebut.




    Ringworm (Cacing gelang)



    Ringworm bukan penyakit cacingan, tetapi penyakit akibat infeksi jamur. Gejala penyakit ini adalah iritasi kulit (Mungkin kayak penyakit panu kali yah?)di sekitar kepala yang menimbulkan rasa gatal-gatal. Ringworm harus dibedakan dengan penyakit lain seperti scabs (keropeng) yang memiliki gejala-gejala yang mirip.



    Ringworm dapat diobati dengan dua cara:

    Cara pertama: Gunakan salep anti jamur di daerah yang bermasalah.

    Cara kedua: Gunakan obat anti jamur yang disuapkan ke kelinci. Obat ini bekerja menumbuhkan bulu/rambut sehingga jamur akan mati. Efektifitas obat ini bisa membutuhkan waktu selama beberapa minggu.



    Ringworm termasuk ‘zoonosis’ (Penyakit yang dapat menular ke manusia). Jadi berhati-hatilah ketika menyentuh/memegang kelinci yang terinfeksi.



    Sumber infeksi dapat melalui hay (jerami), tanah, atau kucing rumah. Kelinci juga bisa tertular ringworm dari manusia. Jadi, jangan lupa untuk melindungi kelinci Anda dari orang-orang yang terinfeksi ringworm.



    Infeksi Tungau




    Cheyletiella adalah semacam tungau yang sering menyebabkan penyakit kulit pada kelinci. Nama lengkap latinnya: Cheyletiella, Sarcoptes scabiei (Scaby) atau Notoedres cati.



    Ciri-ciri infeksi Cheyletiella ini adalah terdapat ketombe di daerah kulit tertentu (seringkali di punggung. Bisa juga di atas ekor atau tengkuk leher). Ketombe ini disebut juga “ketombe berjalan” sebab kita bisa melihat ketombe itu bergerak-gerak karena aktivitas para tungau. Tungau-tungau itu sendiri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.



    Tungau-tungau itu memakan keratin. Oleh karena itu infeksi terjadi di daerah yang banyak bulu-bulu mati: daerah yang sulit dijangkau oleh kelinci untuk digaruk/disisir. Jadi jika kelinci anda sedang bermasalah (sakit gigi, penyakit tulang, kakinya keseleo, obesitas,kekurangan gizi), periksa dengan teliti apakah kelinci Anda kena tungau atau tidak. Segera ke dokter hewan, jika Anda melihat ada gejala penyakit ini.



    Cheyletiella dapat menular ke manusia. Jika kelinci Anda terinfeksi tungau, Anda perlu rajin membersihkan rumah, dan mengganti bedding (alas dassar) kelinci. Sebab Cheyletiella kuat bertahan hidup dan dapat menginfeksi kelinci kembali. Konsultasikan dengan dokter hewan Anda untuk memberantas tungau ini secara tuntas.



    Fur mites (Tungau bulu)furmites



    Fur mites berbeda dengan Cheyletiella, dan jarang ada orang yang mengetahui tungau ini. Mereka biasanya akan menyerang kulit pinggul sampai ke ekor.



    Ukuran fur mites sedikit lebih besar dibandingkan dengan Cheyletiella. Tungau ini dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai butir-butir kecil yang bergerak-gerak. Warna mereka kontras dengan warna bulu kelinci yang terserang. Hal ini mungkin terjadi karena tubuh tungau ini memiliki dua warna… Warna tubuhnya yang pucat mungkin akan kontras dengan warna bulu kelinci yang gelap dan sebaliknya.



    Fur mites tidak menimbulkan masalah jika jumlahnya sedikit. Cara penanggulangannya mirip dengan penanggulangan pada infeksi Cheyletiella.



    Ear mites (Tungau telinga)




    earmiteTungau telinga Psoroptes cuniculi menyebabkan penyakit yang disebut sebagai “canker”. Tungau menyerang kulit telinga sehingga menimbulkan iritasi kulit. Iritasi kulit ini dapat membentuk kotoran kuping yang keras dalam jumlah banyak (Kelincinya bisa conge-an kali yah maksudnya? ).



    Gejala awal penyakit ini kurang terlihat. Kelinci bisa terlihat menggaruk-garuk telinganya atau kelinci merasa sakit jika kupingnya dipegang. Dalam dua minggu, akan terlihat jelas sisik berwarna abu-abu kecoklatan di dalam kupingnya. Jika tidak segera diobati, tungau dan kotoran kuping akan tumpah berceceran ke pipi dan kupingnya.



    Penyakit ini perlu diobati melalui konsultasi dengan dokter hewan. Jika kelinci Anda terlihat sangat sakit, mintalah dokter hewan memberinya penawar rasa sakit. Antibiotik juga diperlukan untuk memberantas infeksi bakteri lain. Antibiotik ini dapat diteteskan langsung ke dalam telinga atau disuntikan/disuapkan ke kelinci. Kadang-kadang, proses pembersihan kotoran kuping bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bagi kelinci. Jika demikian, kotoran kuping yang keras itu perlu dilunakkan dulu dengan obat. Kemudian kelinci perlu dibius ketika proses pembersihan kotoran itu dilakukan.



    Kutu (Fleas)



    Kelinci peliharaan jarang terkena kutu. Tapi kelinci peliharaan mungkin dapat tertular kutu dari hewan anjing dan kucing. Ada vaksinasi khusus untuk mencegah penyakit ini. Di Inggris, flea collar (kerah kutu) disarankan untuk dipakai kelinci yang terinfeksi kutu.



    Wounds (luka)



    Luka pada kelinci bisa jadi bisul/bengkak bernanah. Oleh karena itu, luka luar harus dengan telaten dibersihkan.



    Goresan dan luka potong kecil dapat diobati dengan mandi air garam (satu sendok makan untuk 0,568 liter air hangat). Tetapi luka luar yang parah perlu diobati dokter hewan. Luka luar yang besar mungkin perlu dijahit (yang kadang-kadang perlu pembiusan) dan diberi antibiotik untuk mengurangi risiko terkena infeksi.




    Luka luar lebih mudah dijahit kalo masih baru. Walau gitu, luka luar tidak harus segera diobati saat itu juga. Dengan kata lain, jika seekor kelinci memiliki luka luar saat tengah malam, pengobatannya di dokter hewan dapat ditunda sampai esok pagi. Kecuali luka luar akibat serangan hewan lain, atau pendarahan yang tidak berhenti walau ditekan langsung selama 20 menit.

    03.34 | 0 komentar | Read More