Pages

Subscribe:

Labels

Lima Obyek Pajak Hiburan Naik 20 Persen

INILAH.COM, MANGUPURA-Hasil rapat pleno internal Pansus Pajak DPRD Badung pada Senin (10/10) kemarin, ditetapkan 5 obyek hiburan dinaikkan pajaknya dari sebelumnya 10 persen, menjadi 20 persen.

Sementara untuk 18 obyek lainnya tetap pada angka 10 persen. Keputusan ini disampaikan Ketua Pansus Pajak yang sekaligus ketua Komisi A, Nyoman Satria.

“Obyek pajak hiburan yang diputuskan naik menjadi 20 persen diantaranya pada obyek hiburan malam seperti Karaoke, Spa, diskotik, panti pijat dan mandi uap. Sedangkan pada obyek hiburan lainnya, seperti pertunjukan dance, pameran, pagelaran kesenian, musik, busana, kontes kecantikan, sirkus, akrobatik, binaraga, olahraga tetap pada angka pajak 10 persen,” kata Nyoman Satria usai memimpin rapat di DPRD Badung.

Menyinggung pertimbangan menaikkan pajak hiburan khususnya pada obyek hiburan malam, Satria melihat adanya kewenangan dari Pemda yang telah tertuang di UU 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah. Bukan sekedar itu saja, dia juga mendapat pertimbangan lain dari hasil studi banding ke DKI Jakarta serta informasi dari daerah lainnya.

“Kewenangan kita ada di UU 28 tahun 2009, dimana Pemda diberikan sampai wewenang menaikkan pajak hiburan hingga 75 persen. Artinya para pengusaha harus siap membayar pajak 2 x lipat,” ujarnya.

Lantas kenapa hanya menaikkan 20 persen, padahal pemda berwenang menaikkan hingga 75 persen? Menurut Satria, jika berbicara tarif memang sifatnya diskresi atau Pemda punya kewenangan.

Hanya saja, harus pula diperhatikan bahwa pengusaha merupakan mitra kerja dari pemerintah dalam sisi pendapatan pajak. Ketika Pansus hanya menaikkan ke angka 20 persen, lanjut Satria, itu lebih dikarenakan agar pengusaha tidak merasa tertekan.

“Kalau kami (Pansus) terlalu tinggi menaikkan pajak hiburan, maka takutnya akan jadi boomerang, dan bisa jadi pengusaha enggan berinvestasi lagi ke Badung dan memilih kota lain. Kenaikan ini juga telah disesuaikan dengan daerah lain,” bebernya.

Pertimbangan menaikan pajak hiburan, sempat pula dikaitkan dengan aspek sosial masyarakat. Disebutkan Satria, dunia pariwisata memang selalu dikaitkan dengan banyaknya obyek hiburan, maka kedepannya pemerintah juga harus melihat dampak sosialnya.

“Aspek sosialnya, dengan menaikkan pajak hiburan malam, maka otomatis akan menaikkan pengeluaran bagi penikmatnya. Jadi dalam hal ini kami juga ingin berupaya mengurangi pergaulan bebas anak muda yang biasanya ada di dunia hiburan malam,” tegasnya.

Pertimbangan financial yang kemudian muncul, adalah akan terjadi peningkatan pendapatan daerah melalui kenaikan pajak hiburan tersebut.

Karena seperti dijelaskan Satria, bahwa pajak hiburan Badung pada tahun lalu mencapai Rp 12,4 miliar, dari pemasukan tertinggi pada obyek Spa yang menembus angka Rp 5,7 miliar per tahun, kemudian disusul pemasukan pajak dari obyek Karaoke Rp 2,1 miliar dan panti pijat sebesar Rp 750 juta.

“Yang jelas ini baru di plenokan di internal pansus, dan akan di bawa ke rapat Dewan pada 24 Oktober 2011 mendatang,” tutupnya. (ndr)
10.19 | 0 komentar | Read More

Warren Buffett Kecam Jejaring Sosial

NILAH.COM, Jakarta- Miliuner Amerika Serikat Warren Buffett mengklaim nilai jejaring sosial yang populer kini terlalu mahal. Akibatnya, investor harus waspada dengan fenomena berlebihan ini.

Salah satu orang terkaya itu mengklaim penilai terhadap media sosial kini terlalu tinggi sehingga diperkirakan menyebabkan kehancuran sejumlah situs, beberapa dekade terakhir.

Bahkan, menurut keterangan Bloomberg, Buffet memberikan peringatan kepada investor untuk waspada terhadap penilaian tinggi beberapa jejaring sosial.

“Kebanyakan dari mereka (jejaring sosial) kemahalan,” ujar Buffet. "Ini sangatlah sulit untuk benar-benar memberi penilaian kepada jejaring sosial. Beberapa diantaranya memang pemenang besar sehingga seolah menambah nilai kepada yang lain.”

Meskipun tidak memberi contoh spesifik, valuasi atau nilai Facebook meningkat menjadi US$65 miliar setelah perusahaan ekuitas swasta General Atlnatic membeli 2,5 juta saham mereka.

Ini bukanlah satu-satunya pra-IPO yang dimiliki oleh beberapa situs. Contoh lainnya adalah situs Groupon yang meningkat nilainya menjadi US$25 miliar dan Twitter menjadi US$7,8 miliar.

10.17 | 0 komentar | Read More

Makan Siang dengan Buffett

INILAH.COM, Jakarta - Konglomerat Warren Buffett memilih Ted Weschler dari Peninsula Capital Advisors untuk menjadi satu dari beberapa pengelola portofolio investasi Berkshire Hathaway. Pelaku pasar pun bertanya-tanya tentang sosok pria yang satu ini.

Warren Buffet melanjutkan rencana suksesi dengan mengangkat Ted Weschler, manajer hedge fund yang telah menghasilkan return besar dalam dekade terakhir, untuk membantu mengelola investasi Berkshire Hathaway Inc. Weschler akan masuk awal tahun depan dan bekerja sama dengan Todd Combs, yang bergabung dengan Berkshire tahun lalu.

Buffett, 81 tahun, yang menjabat sebagai ketua Berkshire, sekaligus kepala eksekutif dan kepala investasi, sebelumnya mengatakan ia dan dewan direktur perusahaan berencana menyebarkan tanggung jawabnya di Berkshire untuk beberapa orang. Tapi, sementara itu ia terus mengawasi sendiri bagian terbesar dari perusahaan senilai US$ 52,36 miliar pada saham AS.

Rencana suksesi di Berkshire adalah salah satu yang paling diawasi ketat di dunia bisnis AS. Tak heran, bila keluar masuknya pengambil keputusan di perusahaan ini menjadi sorotan publik. Adapun Weschler dan Combs, serta manajer lain yang akan masuk, akan mengelola semua portofolio, ketika Buffett tidak lagi di Berkshire.

Menurut Fortune, Weschler muncul di radar Buffett, ketika ia memenangkan lelang amal tahunan Buffett dengan tawaran US$ 2,630 juta pada 2010. Ia juga menang lagi tahun ini, melampaui US$100 tawaran tahun sebelumnya. Menurut tradisi, maka pemenang lelang berhak makan siang dengan Buffett.

Pemenang lelang biasanya diumumkan oleh Yayasan Glide, badan amal berbasis di San Francisco yang menerima hasil dari lelang. Namun, Weschler bersikeras untuk tetap anonim, ingin namanya dijauhkan dari headline. Hingga Senin, ketika majalah Fortune mengungkapkan bahwa ia telah menjadi penawar tertinggi.

Itu adalah makan siang kedua mereka. Weschler pun meminta perubahan tempat, dari steakhouse New York, di mana acara makan siang ini biasa diselenggarakan. Sebaliknya, Weschler bertemu Buffett di wilayah rumahnya di Omaha.

Buffett saat itu meminta Weschler menutup hedge fundnya dan bekerja untuk Berkshire. Penerima gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi dengan konsentrasi Keuangan dan Akuntansi dari The Wharton School of The University of Pennsylvania pada 1983 ini mengatakan pada Buffett akan mengambil pekerjaan itu, dalam beberapa pekan mendatang dari pertemuan 26 Juli.

Terkait penunjukkan dirinya oleh Buffet, Weschler kepada investornya di Charlottesville mengatakan, akan mengurangi fundnya saat ia bersiap diri bergabung dengan Berkshire awal tahun depan. Namun, Ia tidak segera menanggapi permintaan komentar lebih lanjut.

Beberapa saat setelah salah satu misteri terbesar di bidang keuangan personil terbuka dan Weschler diangkat sebagai salah satu ahli waris Buffett sebagai manajer investasi portofolio Berkshire, ia tetap menjalankan rutinitas yang biasa. Ia tetap berkantor di Peninsula, hedge funda yang didirikan di Charlottesville, Virginia, pada 1999.

Selain merupakan pribadi yang rendah hati, Weschler berhasil menjaga perusahaan low profile, jauh dari kejatuhan Wall Street. Fund manager Charlottesville ini mencatatkan keuntungan total sebesar 1.236% selama 11 tahun terakhir.

Berdasarkan keterbukaan pasar, Fund Weschler, yang telah berjalan selama lebih dari satu dekade, memegang posisi di sembilan saham senilai total US$ 2 miliar pada 30 Juni. Sebuah artikel di situs Fortune mengatakan Peninsula juga memegang posisi jangka pendek yang tidak terungkap dalam laporan.

Posisi terbesar Peninsula adalah pada saham 1,4% di DirecTV Group Inc. kepemilikan itu bernilai sekitar US$ 508 juta pada 30 Juni. Dia juga memiliki posisi di Liberty Media Corp, perusahaan kupon Valassis Communications Inc dan penyedia dialisis DaVita Inc.

R Ted Weschler adalah direktur WSFS Financial Corporation dan Bank WSFS sejak September sejak 2009. Jabatan ini berakhir pada Rapat Tahunan Pemegang Saham 2013. Namun, Ia juga menjabat sebagai direktur WSFS Federal Savings Bank dan Financial Corporation pada periode 1992-2007.

Sebagai pendiri Peninsula Capital Advisors, LLC pada 1 Januari 2000, Weschler menjabat sebagai Managing Partner. Peninsula mengelola dana, yang atas nama klien, membuat investasi jangka panjang substansial pada perusahaan publik yang diperdagangkan secara publik, memiliki prospek dan tim manajemen yang kuat.

Sebelumnya, ia menghabiskan enam tahun dengan WR Grace & Co memegang beberapa posisi, termasuk Asisten J. Peter Grace, Asisten Wakil Ketua, serta beberapa kapasitas dalam Grup Pengembangan Perusahaan mereka.

Pada 1989, Weschler adalah mitra pendiri Quad-C, perusahaan ekuitas swasta. Disini, ia menjabat sebagai Pejabat Eksekutif pada periode 1989-2000. Ia telah menjadi Anggota Dewan Direksi First Avenue Networks Inc sejak Desember 2001 dan menjabat sebagai Direktur Virginia National Bank, penyedia layanan komunikasi nirkabel. Selain pernah memimpin sebagai Direktur Wireless Cable of Atlanta Inc. [ast]

10.13 | 0 komentar | Read More

Wall Street Diprediksi akan Negatifa

INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi akan melemah pada perdagangan Kamis (13/10). Pasar tertekan dengan pergerakan bursa Eropa dan menjelang rilis kinerja JPMorgan Chase.

Data perdagangan China yang di bawah ekspektasi telah mempersempit surplus perdagangan selama dua bulan berturut-turut. Hal ini menambah kekhawatiran ekonomi global yang mengalami perlambatan.

Data AS soal standar hipotek meningkat pada kuartal III sementara pembeli KPR menurun. Data klaim pengangguran akan dirilis hari ini dengan ekspektasi mengalami peningkatan 5.000 menjadi 406.000 dari pekan sebelumnya, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Data defisit perdagangan akan diliris pagi ini juga dengan ekspektasi defisit semakin melebar hingga US$46,1 miliar pada bulan Agustus dari US$44,8 miliar pada bulan Juli lalu.

JPMorgan Chase dijadwalkan akan melaporkan laporan kinerja kuartal III sebelum perdagangan. Ekspektasi sementara mengalami laba per saham US$0,91 per saham sementara Google akan melaporkan setelah pembukaan perdagangan.

Bursa Eropa memerah seperti indeks FTSE turun 0,8% ke 5.393, indeks DAX turun 1,3% ke 5.914, indeks CAC turun 1,06% ke 3.195.

Sementara bursa Asia menghijau seperti saham Shanghai naik 0,7% ke 2.448, indeks Hang Seng naik 2,3% ke 18.752, indeks KLSE naik 1,07% ke 1.443, indeks Nikkei naik 0,9% ke 6.823, indeks STI naik 0,7% ke 2.757, indeks Kospi naik 0,7% ke 1.823.

10.09 | 0 komentar | Read More