Pages

Subscribe:

Labels

Pakaian yang “mencuci” sendiri

WolframAlpha merupakan mesin komputasi pengetahuan yang baru diluncurkan pada tanggal 18 Mei 2008. Sekilas situs wolfram alpha akan membuat orang berpikir bahwa ini hanyalah salah satu mesin pencari, seperti Google atau Yahoo, namun Anda akan kagum dengan kemampuannya setelah mencobanya. Wolfram dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dan hasilnya pun langsung berupa fakta, bukan link-link ke suatu website.

Wolfram Alpha dapat menjawab pertanyaan seperti “who is the president of united states”, “when is the next solar eclipse in Indonesia”, atau “what is the distance between chiang mai and bandung”. Wolfram Alpha dapat menampilkan grafik fungsi, membandingkan saham dua perusahaan, menampilkan cuaca suatu kota, menampilkan struktur kimia, menyajikan peta, dsb. Tapi Wolfram Alpha juga masih belum sempurna, banyak pertanyaan sederhana yang belum bisa dijawab, tapi sebagai produk baru, kemampuannya sudah sangat menjanjikan. Bagi ilmuwan atau siswa/mahasiswa sains, Wolfram Alpha akan sangat berguna dalam melakukan riset.

Perlu dicatat bahwa Wolfram Alpha saat ini tidak menjelajah web untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan. Di Google, saya bisa mencari nama saya “Yohanes Nugroho”, dan akan muncul situs-situs yang saya miliki. Wolfram Alpha tidak memiliki kemampuan semacam itu, dan akan menjawab dengan “Wolfram|Alpha isn’t sure what to do with your input.”

Di balik layar, saat ini Wolfram Alpha menggunakan 10 ribu komputer untuk menjawab aneka pertanyaan. Jumlah ini masih jauh dibawah Google, jadi jangan heran jika terkadang permintaan Anda butuh waktu lama untuk memprosesnya. Selain versi publik, Wolfram Alpha juga akan dijual untuk entitas komersial sehingga bisa dipakai untuk menganalisis data pada suatu perusahaan, dan tentunya akan ada fitur-fitur yang tidak diberikan dalam versi publik.

Dirangkum dari berbagai sumber.

05.49 | 0 komentar | Read More

Charger Tanpa Listrik Teknologi Baru Kurangi Efek Global Warming

Green Teknologi bukanlah isu baru. Beberapa industri telah mengambil peluang besar ini dengan menerapkan produksi perangkat-perangkat teknologi yang ramah lingkungan, baik produk yang hemat energi, terbuat dari bahan bebas polusi atau bisa didaur ulang, maupun produk dengan tenaga dari sumber daya alam.



Menginjak 2010, teknologi hijau rupanya makin gencar diterapkan olah kalangan industri. Ini bisa dilihat di Consumer Electronics Show di Las Vegas, 7-10 Januari lalu. Pada pameran elektronik internasional terbesar itu, banyak dipamerkan perangkat teknologi hijau dengan inovasi-inovasi baru. Consumer Electronics Association, penyelenggaranya, bahkan membuka satu ruang pameran khusus untuk "green technology". Inilah beberapa perangkat "hijau" yang dipamerkan disana..





Charger Ponsel YoGen

Salah satu perangkat ramah lingkungan yang dipamerkan di CES 2010 ini cukup unik. YoGen Hand Charger, nama perangkat ini, adalah pengisi ulang baterai telepon seluler yang di dalamnya terdapat roda seperti mainan yo-yo. Putaran roda bisa memproduksi sumber energi hingga 5 watt. Untuk mengisi ulang, pengguna tinggal menarik tali untuk memutar roda, seperti memainkan yo-yo. Satu menit tarikan cukup untuk mengisi ulang ponsel. Harga perangkat ini US$ 40 atau sekitar Rp 400 ribu saja.









Charger Tenaga Angin

Zona sustainable planet di CES 2010 menampilkan sejumlah charger dan perangkat kecil lain yang bertenaga surya. Seperti lampu kebun, lampu kilat, dan lentera berkemah. Salah satunya adalah Mini Wiz dari HyMini. Mini Wiz adalah charger baterai AA dengan tenaga angin yang dapat diletakkan di sepeda untuk mengisi ulang.












Charger Tenaga Surya Regen

ReNu Regen merilis sistem pengisian ulang tenaga surya yang didesain untuk rumah. Setiap charger dilengkapi panel surya 6 watt dan bisa diintegrasikan ke baterai dengan colokan USB. Charger ini juga terintegrasi dengan sebuah terminal untuk speaker, sebuah lampu meja LED, serta pengisi ulang untuk iPod.













Charger Tenaga Surya Freeloader


Charger ini didesain dengan dua panel surya kecil dan baterai litium terintegrasi. Seperti charger tenaga matahari lainnya, Freeloader Pro bisa digunakan untuk mengisi ulang ponsel, GPS, kamera digital, camcorder, dan gadget lainnya. Perangkat ini bisa menyesuaikan diri dengan berbagai peranti berbeda yang hendak diisi ulang.Baterai litium pada charger ini butuh waktu delapan jam untuk mendapat tenaga dari panel surya. Namun baterai yang lebih besar juga tersedia, dan mampu memotong waktu pengisian menjadi tiga jam saja. Itu cukup untuk mengisi ulang sebuah iPod hingga pemakaian 28 jam atau 70 jam kekuatan standby sebuah ponsel.











Lampu LED Toshiba E Core

adalah lampu LED dari Toshiba yang hemat energi. Hanya dengan mengkonsumsi listrik 6 watt, perangkat ini menghasilkan cahaya yang terangnya setara dengan 40 watt lampu pijar biasa. Untuk cahaya setara dengan 60 watt, lampu ini mengkonsumsi 8 watt saja. Lampu LED ini juga jauh lebih awet. Umurnya bisa mencapai 40 ribu jam, bandingkan dengan lampu pijar biasa yang hanya 1.000 jam. E Core juga tidak mengandung merkuri, yang membahayakan kesehatan.










Produk iWave Grass Roots

Salah satu booth di CES 2010 ini memperkenalkan sejumlah perangkat terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan, seperti kayu atau bambu, serta bahan-bahan yang bisa didaur ulang, seperti plastik. Salah satu produk yang dipamerkan adalah ponsel dengan casing dari kayu.











Router Hemat Energi Router dualband

buatan TrendNets's ini hanya menyedot energi maksimal 70 persen dibanding router umumnya. Router ini menggunakan teknologi hemat energi berbasis terminal konsumsi energi dan menggunakan adapter energi. Perangkat ini mendapat sertifikasi "Energy Star" karena mampu mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen. (Referensi : Tempo)

05.42 | 0 komentar | Read More