Pages

Subscribe:

Labels

s Mengerti Manfaat Asuransi Umum, Menyadari Pentingnya Manajemen Resiko

Hidup Kita penuh dengan Resiko. Mulai dari kita membuka mata hingga kita terlelap dan terbangun lagi, kita menanggung beban resiko atas diri, keluarga dan tak ketinggalan seluruh harta benda kita. Seseorang dikatakan bijak jika ia mampu memperhitungkan resiko yang ada di depannya tersebut dan mengantisipasi mulai dari awal. Secara sederhana, prinsip inilah yang mendasari kelahiran Asuransi Umum.

Mirip seperti Asuransi Jiwa yang menanggung jiwa/hidup kita, Asuransi Umum menanggung dan mentransfer resiko atas kehilangan harta kekayaan kita, kesehatan maupun segala hal yang tidak ditanggung oleh Asuransi Jiwa. Kesadaran berasuransi berangkat dari pengalaman manusia bahwa banyak hal yang tidak diinginkan kelak dapat mengubah arah kehidupan seseorang. Keadaan yang tampak cemerlang seketika dapat berubah menjadi begitu suram dan sukar. Akan sangat sia-sia, misalkan, jika peristiwa yang terjadi di luar kendali kita, seperti banjir, kebakaran, huru-hara menghanguskan hasil kerja keras kita dalam sekejap mata. Tanpa pengendalian resiko yang matang, bukan mustahil kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di masa akan datang (unforseen events) memaksa kita mengumpulkan harta kita mulai dari titik nol (start from the scratch) karena kerusakan yang diakibatkannya.

Dalam praktiknya, ruang lingkup Asuransi Umum meliputi asuransi rumah, asuransi mobil, hingga asuransi perjalanan. Berbeda dengan Asuransi jiwa yang meliputi kejadian-kejadian yang pasti terjadi cepat maupun lambat, seperti pensiun dan kematian, asuransi umum justru melindungi kita dari hal-hal yang belum pasti tapi mungkin terjadi, seperti kecelakaan, kebakaran atau pencurian. Untuk itu, tujuan utama mengambil polis asuransi adalah untuk mengkompensasi kita setelah terjadinya suatu kehilangan (loss) sehingga secara umum hidup kita akan sama baiknya (as well off as) sebelum kehilangan itu terjadi.

Pengendalian Resiko yang Matang vs Kerugian Tak Terduga

Untuk lebih memahami manfaat Asuransi Umum dalam mengelola resiko, kita dapat melihat contoh dari apa yang dialami suatu keluarga dalam kesehariannya. Kita ambil contoh keluarga Anton dan keluarga Louis, keduanya merupakan keluarga menengah yang tinggal di dua negara berbeda. Keluarga Anton tinggal di negara berkembang yang belum menerapkan polis asuransi sehingga kurang sadar resiko sedangkan Keluarga Louis tinggal di negara yang mewajibkan polis asuransi umum dalam banyak aspek dan sangat sadar resiko dan arti penting pengelolaannya.

Pada tahun yang sama, dari hasil tabungan dari bekerja selama 4 tahun sebesar masing-masing 800 juta rupiah, kedua keluarga ini memutuskan untuk membangun usaha sendiri dengan nilai sebesar 600 juta rupiah. Di awal berbisnis, keluarga Anton memilih untuk tidak mengambil polis asuransi umum untuk melindungi bisnisnya karena merasa sudah “aman” dan rugi membayar polis asuransi yang dianggap mahal. Sedangkan Keluarga Louis yang sadar resiko memutuskan untuk mengambil asuransi penuh atas bisnisnya dengan menyisihkan sebesar 20 juta tiap bulannya untuk membayar polis.

Tiga tahun kemudian, Ketika keduanya sedang menikmati tahap growing dalam bisnisnya tanpa disangka terjadi korsleting (short-circuit) yang menyebabkan kebakaran di tempat usaha kedua keluarga tersebut. Semua peralatan dan bahan baku ludes dimakan si jago merah. Namun demikian, Keluarga Louis tidak terlihat seputus asa keluarga Anton setelah kejadian tersebut. Dua minggu setelah proses claim asuransi dilakukan dan pemeriksaan dari pemeriksa kerugian (loss adjuster) selesai, Keluarga Louis mendapatkan ganti rugi yang mereka perlukan untuk membangun kembali usaha mereka seperti sedia kala. Mereka dapat mempertahankan pekerja-pekerja terbaik yang direkrutnya, menjaga hubungan dengan suplier dan yang terpenting terus menjaga pangsa pasar produknya terhadap konsumen. Akan halnya, keluarga Anton, karena tidak memiliki jaminan asuransi, terpaksa harus bekerja lebih keras dan mengumpulkan uang lebih banyak di tahun-tahun mendatang agar dapat membangun kembali usaha mereka. Karena kurang sadar resiko, Usaha dan proses pembelajaran bisnis yang telah dilakukan oleh keluarga Anton selama bertahun-tahun tampak terbuang lenyap dalam jentikan jari.

Keluarga Louis dapat melindungi bisnisnya dengan membeli beberapa jenis asuransi umum. Jika bisnisnya menggunakan kendaraan, ia dapat mengasuransikanya. Seberapa banyak perlindungan yang akan dinikmati tergantung pada perjanjian asuransi yang dilakukan. Jika bisnisnya menggunakan bangunan, keluarga Louis juga dapat menggunakan asuransi bangunan untuk menutupi biaya perbaikan atau pembangunan kembali bangunan tersebut apabila rusak akibat kejadian-kejadian yang tidak diramalkan sebelumnya. Selain itu terdapat juga asuransi terhadap isi bangunan (Home contents insurance) yang melindungi barang-barang seperti pakaian, lemari, alat-alat elektronik, karpet dan sebagainya. Asuransi ini akan mengganti biaya atas kehilangan atau kerusakan yang diderita.

Dalam melakukan perjalanan bisnis sekalipun, keluarga Louis dapat mengandalkan jasa asuransi (travel insurance) . Hal ini berguna apabila tanpa diduga perjalanan bisnis yang dilakukan ke luar negeri, misalkan, terpaksa dibatalkan karena sakit atau kondisi-kondisi lainnya. Asuransi perjalanan juga dapat menyediakan pilihan yang melindungi barang-barang kepemilikan yang kita bawa selama perjalanan bisnis maupun liburan. Kebanyakan asuransi perjalanan telah dijual secara tradisional oleh agen perjalanan namun mereka menghendaki pembayaran dua atau tiga kali dari biaya yang diminta Pihak Asuransi untuk jasa perlindungan yang sama. Secara singkat, polis asuransi dapat digunakan sebagai bagian manajemen resiko yang vital untuk menjaga aset-aset paling berharga Keluarga Louis.

Dalam kacamata keuangan yang benar, produk asuransi umum merupakan produk “transfer resiko”, yang sedikit berbeda dengan produk simpanan dan investasi yang merupakan ciri industri lain dalam sektor jasa keuangan. Hal ini tidak berarti bahwa produk simpanan dan investasi tidak memiliki suatu derajat resiko yang diasosiasikan dalam pembeliannya. Akan tetapi perbedaan utama antara asuransi umum dan produk simpanan dan investasi yaitu produk asuransi yang bersifat “transfer resiko” disediakan untuk memindahkan resiko dari pemegang polis kepada perusahaan asuransi.

Tidak seperti tabungan atau reksa dana, dengan membeli asuransi, seseorang dapat memindahkan resiko secara efektif kepada perusahaan asuransi. Pembeli asuransi umum tidak berharap untuk memperoleh harga beli/atau keuntungan. Raison d’etre atau alasan utama dari Asuransi umum bukanlah untuk memperoleh apresiasi modal atau komponen pendapatan seperti halnya produk investasi, melainkan sebagai alat proteksi bagi bisnis maupun individu agar dapat berinovasi dan mengembangkan usahanya dengan tingkat keamanan keuangan yang tinggi.

Namun demikian untuk mengasuransikan suatu resiko, ada beberapa karakteristik atau ciri yang harus dipenuhi. Menurut Dahlan Siamat, dalam Manajemen Lembaga Keuangan (2005), resiko-resiko tersebut harus memenuhi sifat berikut, yang sering disingkat dengan LURCH.

Setiap huruf merupakan singkatan dari suatu ciri dari resiko yang diasuransikan yaitu:

L - Loss; yaitu resiko yang dapat diasuransikan harus berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian (loss). Contoh sifat insurable risk akibat terjadinya kerugian yang tidak dapat diperkirakan, yaitu: a) mengansuransikan kerugian dari kebakaran, b) mengasuransikan tanaman/panen dari serangan hama/bencana alam.

U - Unexpected; tidak dapat diperkirakan kepastian resiko tersebut benar-benar terjadi, seperti habis atau rusak karena dipakai

R - Reasonable; resiko yang dapat dipertanggungkan adalah benda yang memiliki nilai, baik dari pihak penanggung maupun pihak yang tertanggung. Misalnya: tidak wajar mengasuransikan pulpen yang nilainya hanya Rp 800. Benda tersebut tentu tidak bernilai untuk diasuransikan karena pengurusan, biaya polis, kemungkinan seringnya hilang akan mengakibatkan pembayaran klaim dan biaya polis lebih malah dari nilai barang yang dipertanggungkan tersebut.

C - Catastrophic; Supaya resiko dapat digolongkan sebagai insurable, resiko tersebut haruslah menimbulkan suatu kemungkinan rugi yang besar atau sangat besar. Contohnya: menerima penanggungan rumah di kawasan berpantai yang sering terjadi gelombang pasang dan badai topan

H - Homogeneous; berarti sama atau serupa dalam bentuk atau sifat. Hal ini juga berkaitan dengan prinsip the law of large numbers. Seandainya kita ingin mengetahui besarnya kemungkinan kerugian suatu benda, kita harus memiliki jenis pertanggungan yang serupa sebagai bahan perbandingan untuk memperkirakan kerugian yang mungkin terjadi tersebut.

Sebagai alat manajemen resiko, asuransi umum memiliki jangka waktu proteksi yang disesuaikan (customized) sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan kebijakan perusahaan penyedia asuransi. Secara umum, polis asuransi bersifat tahunan (annual), yaitu berlaku untuk satu tahun. Beberapa polis diberikan untuk periode yang lebih panjang, seperti asuransi kebakaran untuk tempat tinggal, dan sebagian lagi untuk periode yang lebih pendek, seperti asuransi untuk transportasi barang-barang dan untuk perawatan medis gawat darurat selama perjalanan luar negeri. Hal ini menguntungkan sebab pengguna dapat menyesuaikan kebutuhan proteksinya dengan produk yang tersedia di pasar jasa asuransi.

Peran Sosio-Ekonomi Asuransi Umum

A. Manfaat Ekonomi Asuransi Umum terhadap masyarakat

Dari sisi Makro, menurut Insurance Council Australia, pasar asuransi yang efektif dan efisien merupakan alat fundamental untuk perekonomian yang maju. Melalui industri asuransi umum, perekonomian dan agen-agen ekonomi dapat mentransfer dan memberi harga resiko, memampukan mereka untuk mengalokasikan sumber daya lebih baik sehingga berkontribusi pada pertumbuhan/investasi yang lebih tinggi serta standard hidup yang juga lebih tinggi. Sebagai pendorong ekonomi, asuransi umum berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dengan cara: a) menilai resiko dan kegiatan berisiko, b) meningkatkan alokasi sumber daya dalam perekonomian, c) mengurangi biaya transaksi antar pihak ketika mereka ingin memindahkan resiko dari yang peka resiko (risk adverse) kepada mereka yang mau menanggungnya (risk takers), d) mendukung perkembangan ekonomi dengan memfasilitasi investasi pada resiko yang lebih tinggi dari apa yang dapat ditanggung pasar tanpa kehadiran resiko, e) menginvestasikan dana premium asuransi untuk memperdalam (deepening) jangkauan modal yang tersedia untuk tujuan investasi, f) mengurangi beban pemerintah/ sektor publik pada saat terjadi kerusakan atau bencana alam yang berat, sehingga menguatkan pula manajemen keuangan publik, g) mendukung terwujudnya prinsip kewajiban bersama dan tanggung jawab personal dalam individu-individu dan komunitas dengan melindungi dari kehilangan dan kerusakan, h) mengurangi kehilangan pada masyarakat luas melalui strategi peminimalan resiko (risk mitigation).

Penjelasan terhadap fungsi makroekonomi asuransi dapat dilihat dari lima sudut pandang utama yaitu transfer resiko (risk transfer), penilaian berbasis resiko (risk-based pricing), mendorong hukum ganti rugi, fungsi investasi dari perusahaan asuransi, dan fungsi nasihat dalam manajemen resiko.

Dari sisi transfer resiko, penyedia asuransi menyediakan keamanan bagi individu dan perusahaan serta memungkinkan mereka untuk mengambil aktivitas berisiko. Dengan asuransi umum, seseorang tidak perlu menyimpan dananya dalam simpanan yang lancar untuk berjaga-jaga terhadap resiko.

Dalam upaya penilaian resiko, perusahaan asuransi menentukan tingkat premium yang merefleksikan kemungkinan kerugian, yang dihitung dengan melakukan perhitungan langsung berdasarkan pengumpulan resiko-resiko yang serupa atau dengan menghubungkan premium terhadap pengalaman klaim yang pernah terjadi sebelumnya. Jika premium merefleksikan resiko yang dihadapi perusahaan dengan benar, maka ada insentif untuk mengurangi resiko karena hal ini akan mengurangi hutang premium. Ketika harga asuransi meningkat, individu maupun perusahaan menghadapi insentif yang besar untuk memperbaiki perilakunya. Misalkan: Perokok maupun pembalap jalanan yang terkena asuransi kendaraan yang diwajibkan terpaksa memperbaiki perilakunya agar tidak terkena premium yang lebih besar. Hal ini akhirnya juga memberi dampak yang menguntungkan pada perekonomian secara keseluruhan.

Box 1. Asuransi dan Penilaian Resiko

…..”Industri Asuransi seharusnya terus mengembangkan produk-produk yang mengenakan harga yang tepat pada pengemudi yang baru saja memulai, untuk menyediakan insentif bagi mereka dalam memperoleh pengalaman menyetir, dan melihat keuntungan dalam pengalaman tersebut berdasarkan premium yang mereka bayar”…..(Greenaway, 2004, para 4.11)

Asuransi umum juga mendorong terbentuknya sistem ganti rugi yang baik. Sistem ganti rugi (yang membayarkan kerusakan pada merek yang terkena dampak karena kecerobohan pihak lain) sulit untuk beroperasi efektif tanpa adanya pasar asuransi kewajiban yang sehat. Tanpa kehadiran asuransi kewajiban, pengadilan dapat menjatuhkan hukuman pembayaran kerusakan sebesar aset pencedera. Hal ini memungkinkan setiap orang atau organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang berbahaya untuk beroperasi dalam tingkat aset yang minimum (judgement proof) untuk menghindari pembayaran kerusakan pada pihak-pihak ketiga.

Sebagai hasilnya, pihak yang dicederari tidak dapat memperoleh kompensasi (dan oleh karena itu harus mengadu pada sistem yang berlaku), sementara jumlah yang dibayarkan akan tergantung pada kemampuan pencedera, bukan pada besarnya kerugian yang diderita pihak lain. Lebih lanjut, insentif pelaku untuk mengurangi resiko sebagian besar menghilang. Sebaliknya, perlakuan asuransi kewajiban yang efisien tidak hanya menyediakan sumber daya untuk mengkompensasi pihak yang dicederai dan insentif untuk menjaga, teatpi juga biaya yang lebih rendah dari skema berdasarkan sistem pembayaran pada pihak ketiga yang berlaku.

Box 2. Hubungan antara Asuransi dan Kesepakatan Ganti Rugi

Parson (2003) menekankan hubungan yang kuat antara asuransi kewajiban dan hukum ganti rugi dengan berpendapat bahwa pola kewajiban hukum, sebagaimana keputusan pengadilan, ditentukan oleh praktek pasar asuransi kewajiban lokal dan ketersediaan pembayaran. Lebih khusus, ia menyatakan bahwa ” tidak diragukan bahwa ketersediaan umum asuransi telah memberikan suatu peran dalam membangun suatu hukum (kewajiban). Dan kewajiban hukum kadang terbatas pada nilai yang menunjukkan asuransi pembayaran kewajiban”

Untuk melaksanakan fungsi investasinya, perusahaan asuransi membangun aset setelah menerima premium yang dibayar di muka. Dengan berinvestasi secara produktif, pihak asuransi dapat menghasilkan tingkat penghasilan yang memungkinkan mereka membayarkan tingkat premium yang lebih rendah. Pihak asuransi bahkan dapat meningkatkan efisiensi dalam sistem keuangan dengan menjadi pihak penghubung keuangan, di mana mereka mengurangi biaya transaksi yang mempertemukan penyimpan dan peminjam. Pihak asuransi juga menghasilkan likuiditas dengan menggunakan pendapatan premium untuk menyediakan modal jangka panjang. Pihak asuransi juga memfasilitasi skala ekonomi dalam investasi. Dengan mengumpulkan jumlah yang besar dari ribuan pemegang polis, pihak asuransi dapat mencapai kebutuhan pembiayaan dari proyek-proyek besar, sehingga meningkatkan set proyek investasi yang mungkin dan mendorong efisiensi perekonomian.

Terakhir, peran pihak asuransi dalam meningkatkan perekonomian muncul dari kemampuannya menyediakan nasihat manajemen resiko. Banyak kontrak asuransi komersial yang meliputi pemberian jasa manajemen resiko. Pihak asuransi mungkin melakukan penilaian terhadap potensi kehilangan, sebagai bagian dari proses penjaminan. Hal ini merupakan feature khusus yang disebut asuransi “resiko yang sang dijaga/highly protected”. Pihak asuransi mendukung banyak program-program kontrol-kerugian sebagaimana berupa pencegahan kebakaran, kesehatan dan keselamatan kerja, pencegahan kerugian industri, pengurangan kerusakan mobil, pencurian dan luka, dan banyak lagi. Hal ini mengurangi kerugian langsung maupun tidak langsung terhadap bisnis-bisnis dan individu. Perusahaan yang mencoba untuk mengansuransikan dirinya memiliki pengetahuan khusus yang diperlukan untuk mengurangi kerugian ini. Karena perusahaan asuransi menjamin sebagian, jika bukan semuanya dari resiko, mereka memiliki insentif yang kuat untuk mengurangi biaya-biaya kerugian.

B. Manfaat Sosial Asuransi Umum terhadap masyarakat

Dari sisi sosial, manfaat asuransi terhadap asuransi juga sangat besar. Dengan menolong masyarakat menghadapi dan mengelola resiko secara efektif, asuransi memberi kontribusi yang besar bagi hidup kita. Asuransi meningkatkan standar-standar yang ada dengan memberikan tekanan terhadap faktor-faktor yang mungkin menyebabkan ketidakamanan. Menurut Association of British Insurers, Asuransi memberikan lima keuntungan strategis secara tidak langsung (indirectly) pada masyarakat, yaitu: a) kebebasan dari hal yang dapat merusak struktur aset dan kewajiban seorang individu maupun bisnis; b) keamanan di rumah dan tempat kerja dari ancaman kecelakaan, perampokan, kebakaran dan bahaya alam; c) Kesehatan yang lebih baik dari investasi tambahan pada biaya medis dan penekanan pada rehabilitasi; d) kekayaan melalui dukungan terhadap semangat enterpreneur, inovasi dan pengambilan resiko; e) fleksibilitas dengan adanya kesesuaian dengan kondisi individu dan menghasilkan hidup ekonomi dan sosial yang tidak terlalu tergantung pada tindakan pemerintah.

Asuransi yang membebaskan tidaklah berarti bahwa kita dapat berbuat apa saja bahkan melanggar kontrak perjanjian dengan pihak asuransi sekalipun. Kita tetap harus mematuhi kontrak asuransi berupa pembayaran premium, ketentuan dan larangan yang berlaku. Memberi kebebasan dalam konteks ini berarti asuransi menolong kita untuk mewujudkan tujuan kita dengan mentransformasi kekacauan yang mungkin terjadi menjadi resiko-resiko yang dapat dikelola.

Tanpa asuransi misalkan, seorang pengendara akan mempertaruhkan seluruh asetnya setiap kali mereka meninggalkan garasi karena kecelakaan akan membuat mereka terbuka atas tuntutan terhadap kerusakan. Satu buah kejahatan dapat memberi kerusakan besar pada sebuah bisnis. Asuransi akan menjalankan teknologi baru dan produk-produk untuk diuji tanpa ketakutan, di mana sebelumnya kegagalan dapat saja membangkrutkan orang yang mencoba mempromosikan mereka. Tentu saja beberapa orang tetap akan mengambil peluang-peluang besar, tetapi jutaan dari kita akan mengikuti hidup yang lebih berhati-hati, tidak terlalu menantang dan kurang produktif karena adanya ketakutan akan kewajiban yang menghancurkan yang dapat kita telah kita miliki.

Bahkan sesuatu yang terlihat biasa seperti pasar perumahan bergantung pada ketersediaan asuransi; jika asuransi rumah tidak ada, akan sukar untuk membayangkan keluarga-keluarga berharap untuk menginvestasikan seluruh kekayaannya dalam satu harta kekayaan. Oleh sebab itu, ekonomi modern, menciptakan kekayaan pada skala yang belum pernah ada sebelumnya, bergantung penuh pada asuransi.

Dalam menciptakan keamanan, industri asuransi bekerjasama dengan erat dengan investigasi polisi. Namun demikian kontribusi utama asuransi datang dari pekerjaan setiap hari yang dilakukannya dengan pemegang polis melalui penelitian terhadap pencegahan kriminal. Hal ini mendorong penanganan yang lebih baik dari tindak kriminal dari waktu ke waktu. Sayangnya, sebagian dari pihak yang paling rentan terhadap kriminal merupakan yang paling tidak mampu untuk memperoleh keamanan tambahan karena kesulitan keuangan. Di negara-negara maju yang mengharuskan asuransi kendaraan, kelompok industri asuransi menilai mobil berdasarkan feature keamanannya dan mendorong pihak pemasok untuk meningkatkan keamanan mobil sehingga model mereka akan mendorong premium asuransi yang lebih rendah. Selain itu, asuransi juga menjamin keamanan terhadap kebakaran, keselamatan kerja dan asuransi mengemudi.

Dampak asuransi terhadap peningkatan kemakmuran dilakukan dengan merobohkan batas terhadap bisnis, inovasi produk dan teknologi dengan menyediakan jaring pengaman bagi entrepreneur. Hal ini memutus rantai kecenderungan investor untuk menaruh uang mereka pada bidang “aman” daripada bidang yang mengubahkan. Industri minyak dan gas merupakan contoh yang baik atas industri dengan potensi resiko tinggi yang pembangunannya didukung oleh asuransi. Asuransi menolong untuk mengarahkan investasi dan mendorong peningkatan bisnis, dengan menunjukkan biaya-biaya riil dari resiko terhadap perusahaan individu dan industri-industri. Asuransi menutupi hampir semua biaya kewajiban bisnis. Tanpa asuransi, banyak perusahaan yang baik dapat tutup karena problem yang sangat sementara. Memiliki Asuransi berarti bahwa individu-individu dan bisnis-bisnis tidak perlu menjaga cadangan kas yang berlebihan untuk menjaga diri mereka terhadap resiko. Asuransi membebaskan mereka untuk mengeluarkan biaya dan berinvestasi.

Industri asuransi yang kuat membuat hidup menjadi lebih fleksibel dan tidak tergantung pada pendanaan dari pemerintah. Dalam hal ini industri asuransi membuat hidup lebih mudah bagi pembayar pajak dengan mengurangi permintaan-permintaan yang mungkin seharusnya jatuh pada sistem kesejahteraan yang berlaku. Asuransi swasta sering dapat menyediakan benefit yang lebih ditujukan terhadap kebutuhan pengguna, dan dapat dilakukan dalam biaya yang lebih rendah, daripada yang kadang kala dapat disediakan oleh pemerintah. Hal ini juga memungkinkan bagi pihak yang dicederai untuk menuntut atas kerugian daripada mencari pertolongan dari pemerintah. Asuransi umum digambarkan dapat membayar perawatan rumah sakit akibat kecelakaan mengemudi bahkan juga akibat kecelakaan saat kerja.

C. Manfaat Asuransi Umum dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Dalam dua abad terakhir, kegiatan manusia telah mendorong peningkatan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), di atmosfer yang menahan panas matahari seperti selimut, menghangatkan iklim di bumi dan menciptakan “pemanasan global”. Sejak revolusi industri suhu udara rata-rata di bumi telah meningkat tajam dan sangat cepat. Studi menunjukkan bahwa kenaikan suhu udara dalam tahun-tahun terakhir mungkin menyebabkan kenaikan dalam frekuensi dan parahnya bencana alam seperti badai tropis dan topan. Hal ini dan perubahan lainnya akan memberi konsekuensi yang besar bagi kehidupan di dunia.

Komunitas bisnis dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim mungkin menyebabkan resiko fisik dan resiko yang berkaitan dengan cuaca pada masa mendatang. Wakil Chairman dari Merrill Lynch baru-baru ini menyatakan “Kita sedang melakukan eksperimen kimia yang besar dengan konsekuensi yang dahysat terhadap lingkungan kita, perekonomian kita, dan kehidupan manusia“. Sedangkan pihak dari Goldman Sach dalam pernyataan kebijakan lingkungannya pada tahun 2005 menyatakan bahwa perubahan iklim adalah salah satu dari tantangan lingkungan yang paling besar pada abad dua puluh satu dan berhubungan erat dengan masalah penting lainnya seperti pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, penghapusan kemiskinan, akses pada air bersih, dan penawaran energi yang cukup.

Beberapa penemuan keilmuan terakhir menyatakan beberapa fakta-fakta yang mengkhawatirkan, yaitu bahwa kenaikan permukaan air laut global diperkirakan akan meningkat minimum secara rata-rata sebesar 0,28 m pada abad ini. Selain itu resiko kebakaran hutan akan diperparah dengan trend alam seperti suhu udara yang meningkat, kondisi yang lebih kering. Perubahan iklim juga diperkirakan mempengaruhi siklus hidrologis, yang dapat menyebabkan banjir. Bahkan banjir sangat mungkin akan akan menyebabkan kerugian ekonomi utama di tahun-tahun mendatang. Suhu air laut yang lebih hangat juga akan sangat mungkin meningkatkan intensitas topan. Kesemua fakta ini disertai dengan pertumbuhan populasi yang besar dan peningkatan investasi di suatu daerah sangat rentan terhadap efek merusak dari perubahan iklim.

Menurut Agenda Aksi yang disusun perusahaan asuransi dan WWF pada tahun 2006, ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh perusahaan asuransi dan asosiasi industri. Dalam hal ini solusi yang berbeda akan sesuai dengan perusahaan-perusahaan yang berbeda tergantung pada produk-produk portofolio mereka, budaya perusahaan, dan hubungan dengan pemerintah lokal dan pusat. Contoh dari aktivitas yang dapat dilakukan pihak asuransi dan asosiasi industri untuk mengurangi dampak fisik terhadap perubahan iklim, atau beradaptasi terhadap dampaknya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu: meningkatkan pengertian (understanding) akan masalah yang ada, mengirim sinyal resiko yang lebih kuat kepada masyarakat, serta bersiap dan beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Box 3. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Menurut Stern Review, bahwa

Adaptasi adalah satu-satunya respons yang tersedia terhadap dampak perubahan iklim yang akan muncul selama beberapa dekade ke depan, sebelum cara-cara pengurangan dampak (mitigation measures) tersebut dapat menunjukkan keefektifannya”.

“Kemajuan dalam adaptasi masih berada dalam tingkat awal. Tekanan pasar sendiri tidak mungkin akan memberikan respons penuh yang penting untuk menghadapi resiko serius dari perubahan iklim”

“Pemerintah memiliki peran dalam menyediakan kebijakan yang jelas untuk memandu adaptasi yang efektif dari individu-individu dan perusahaan dalam jangka menengah dan panjang

Asuransi dapat membantu meningkatkan pemahaman akan masalah perubahan iklim karena jangkauan dan sumber dayanya yang luas. Pihak asuransi dapat membentuk komisi untuk menganalisa skenario resiko yang mencakup prediksi dari ilmuwan yang terkemuka hingga model resiko asuransi yang ditawarkan oleh agen-agen pemodelan resiko. Studi-studi tersebut dapat menyediakan informasi yang baru dan lebih akurat mengenai resiko yang mungkin terjadi terhadap masyarakat, rumah-rumah, dan bisnis jika perubahan iklim yang besar benar-benar terjadi sebagaimana diprediksi. Pihak asuransi dalam hal ini dapat bekerja dengan para pemodel dan ilmuwan untuk meningkatkan akurasi model perubahan iklim. Dengan menciptakanpermintaan terhadap ilmu yang relevan secara ekonomi, perusahaan-perusahaan asuransi dapat menyediakan jasa yang besar terhadap masyarakat dan pelanggan mereka. Secara khusus, asuransi juga dapat membangun partnership dengan lembaga swadaya masyarakat yang bekerja dalam bidang lingkungan atau pihak-pihak lain untuk memberikan perspektif dan keahlian yang berbeda terhadap masalah dan membangun kekuatan kekuatan kerja sama multi sektor.

Asuransi umum juga dapat membantu mengirimkan sinyal resiko sebagai upaya tidak langsung menangani perubahan iklim. Hal ini dilakukan dengan bekerja bersama pemerintah untuk memungkinkan penyesuaian terhada tingkat asuransi kepemilikan rumah dan asuransi kebanjiran. Perubahan ini akan membangun harga yang lebih tepat dan sinyal resiko kepada konsumen-konsumen dan bisnis-bisnis yang bergerak dalam area yang berisiko tinggi. Dalam hal ini kerjasama dalam hal fleksibilitas harga akan menjadi sangat penting. Asuransi juga dapat menyatakan dan menginformasikan resiko dan kemungkinan perubahan iklim dalam laporan tahunan maupun komunikasi perusahaan lainnya. Semakin banyak penanam modal institusi dan manajer uang yang menginginkan pemberian ifnromasi mengenai perubahan iklim dari perusahaan asuransi. Bahkan terdapat pula badan asosiasi investor yang dibentuk sebagai investor network on climate change yang mewakili 50 investor kelembagaan dan mengelola dana sebesar 3 trilyun dollar. Dalam banyak hal, asuransi juga dapat memberi insentif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca yang memperparah perubahan iklim melalui penggunaan bangunan efisien energi atau “green” dan penggunaaan kendaraan hybrid maupun efisien energi lainnya. Terakhir, asuransi dapat mengambil pendekatan proaktif dalam mempengaruhi perkembangan pemakaian lahan dan perencanaannya.

Hal-hal yang dapat dikerjakan pihak asuransi untuk bersiap dan beradaptasi terhadap perubahan iklim secara langsung adalah mengadaptasi dampak perubahan lingkungan melalui promosi dan melakukan lobby terhadap bahan bangunan yang baik dan rancangan bangunan yang telah ditingkatkan. Dalam hal pengemudian kendaraan, pihak asuransi juga dapat memperketat prosedur pengamanan yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Diperlukan pula pemeriksaan bagaimana dampak fisik dari perubahan iklim dapat menciptakan kesempatan bisnis melalui perbaikan lingkungan dan produk-produk yang baru. Selain itu, pihak asuransi dapat pula melakukan operasi internal yang mempertimbangkan faktor-faktor perubahan iklim lainnya.

Industri Asuransi Umum Indonesia : Mampukah Melaksanakan Perannya?

Dalam menjalankan perannya, Asuransi Umum perlu memperoleh kepercayaan yang besar dari masyarakat secara luas. Sebagaimana terjadi di sejumlah negara, industri asuransi bahkan sama besarnya dengan industri perbankan. Di indonesia sendiri industri Asuransi hanya mendukung 0.03 % dari PDB (bandingkan dengan Inggris dimana sektor asuransi telah menyumbang 1,2% dari PDB atau sebesar 13 milyar poundsterling). Menurut Frans Y Sahusilawane, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pertumbuhan premi asuransi pada tahun 2007 malah diperkirakan masih tumbuh di bawah lima persen. Hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian yang belum memadai, bencana alam dan kebijakan yang kurang kondusif.

Tabel 1. Nilai Aset lembaga keuangan Indonesia, 2000-2007 (triliun Rp)

2003

2004

2005

2006

2007


Nilai % GDP Nilai % GDP Nilai % GDP Nilai %GDP Nilai
Bank Umum

1213,5

59,1

1272,1

56

1469,8

53,8

1693,9

50,7

1720,9

BPR

12,6

0,6

14,4

0,6

16,8

0,6

23,05

0,69

24,4

Lembaga Keuangan Non-Bank

Asuransi

88,3

4,3

105,8

4,7

76,3

0,0279

88,6

0,03

Dana Pensiun

49,5

2,4

Pegadaian

2,7

0,1

3,5

0,2

4,8

0,2

6,5

0,002

7,7

Perusahaan Pembiayaan

47,2

2,3

74,9

3,3

95,2

3,5

99,3

0,03

108

Sumber: Laporan Tahunan bank Indonesia, http://www.bi.go.id/, http://www.bumn.go.id/, www. depkeu.go.id

Rendahnya penetrasi industri asuransi dalam perekonomian nasional amat sangat disayangkan. Mengingat perekonomian yang tidak ditopang oleh pasar asuransi yang sehat rentan terhadap resiko bisnis maupun resiko yang mengancam kehidupan penduduk. Utamanya, dalam perubahan iklim yang amat sangat mungkin menyebebabkan bencana berkelanjutan, pemerintah perlu melakukan wake-up call, agar warganya mulai menyadari pentingnya melakukan manajemen asuransi dengan mendaftarkan hartanya untuk polis asuransi yang sesuai. Besar harapan bahwa struktur sektor keuangan di Indonesia pada tahun mendatang akan didukung oleh pilar asuransi yang semakin kuat, mengakar sehingga mampu melaksanakan perannya dengan efektif.

Sebagai refleksi, kita dapat melihat bagaimana keseriusan Negara lain membangun pasar asuransi mereka, terutama asuransi bencana. Berikut ini merupakan perbandingan penjaminan asuransi untuk kerusakan di berbagai pasar asuransi utama dunia:

Negara Penjaminan Asuransi Tingkat keterlibatan negara
Prancis Penjaminan badai sesuai standar. Semua pemegang polis membayar premium yang ditentukan pemerintah. Penjaminan bencana alam diwajibkan Garansi pemerintah yang tidak terbatas terhadap bencana alam melalui Caisse Centrale de Reassurance. Catastrophes Naturelles (CATNAT merupakan program nasional yang meliput banjir, longsor, gempa bumi, gelombang dan badai salju
Jerman Penjaminan terhadap badai sesuai standar. Asuransi terhadap bencana lama bersifat pilihan dan tersedia bagi asuransi swasta untuk tambahan premium terentu Tidak ada
Inggris Raya Asuransi meliputi semua hal alami meliputi banjir, angin, erosi Tidak ada, tetapi asuransi dan reasuransi disediakan melalui pasar swasta
Jepang Kebijakan perumahan meliputi badai Asuransi utama dan reasuransi disediakan melalui pasar swasta
Australia Penjaminan perumahan tersedia hampir untuk semua kejadian. Jangkauan bervariasi dari perusahaan ke perusahaan Asuransi utama dan reasuransi disediakan melalui pasar swasta
Amerika Serikat Hampir semua kebijakan asuransi meliputi kerusakan angin. Banjir biasanya tidak dikutsertakan Pemerintah pusat menutupi biaya banjir. Untuk angin topan (hurricane) asuransi disediakan melalui pasar swasta

Sumber: Financial Risks of Climate Change, Association of British Insurers, 2005

Kesadaran untuk melakukan manfaat asuransi dalam manajemen resiko individu maupun organisasi membutuhkan usaha dari semua pihak, baik itu pihak asuransi, pemerintah, maupun organisasi yang berkepentingan terhadap stabilitas nasional, termasuk masyarakat itu sendiri. Melalui pemaparan di atas, kita mengerti bahwa asuransi menawarkan keuntungan ekonomi yang penting dimana begitu banyak kegiatan dan kondisi yang mengandung resiko potensial dan memerlukan mekanisme yang tepat untuk mengelolanya.

Sebagaimana dikatakan di awal tulisan ini, hampir semua kegiatan ekonomi mengandung unsur resiko. Kita memiliki banyak cara yang khusus untuk menangani dan mengelolanya. Namun demikian, resiko yang besar, seperti yang dihadirkan oleh bencana alam dan berbagai kejadian akibat perubahan iklim, asuransi telah menyediakan pengumpulan (pooling) dan pemindahan resiko yang relatif lebih terjamin.

Melakukan manajemen resiko berarti merencanakan masa depan dengan lebih sistematis, matang dan terencana. Kita semua menginginkan jaminan keamanan, kemakmuran dan kesehatan. Untuk mencapai semuanya itu, kita perlu membayar harganya dengan melakukan investasi dan juga proteksi terhadap harta benda kita. Asuransi merupakan salah satu mekanisme yang telah terbukti ampuh dalam melindungi asset-aset paling berharga dari tiap individu. Memilih untuk berasuransi atau tidak adalah suatu pilihan. Kita mungkin tidak akan merasakan dampaknya sekarang. Mungkin setahun, dua tahun, lima bahkan sepuluh tahun kemudian kita baru menyadarinya. Bahkan mungkin pula, tanpa perlindungan, kehidupan kita akan tetap aman-aman saja. Semua bisa terjadi, tidak ada seorang pun yang tahu apakah resiko akan menjadi kenyataan atau tidak. Tetapi bagaimanapun, masa depan yang kita cita-citakan harus mulai dibangun dari detik ini juga. Dan berbicara masa depan, sangat erat kaitannya dengan kemampuan kita untuk mengelola resiko hari ini, esok, dan seterusnya.