INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi akan melemah pada perdagangan Kamis (13/10). Pasar tertekan dengan pergerakan bursa Eropa dan menjelang rilis kinerja JPMorgan Chase.
Data perdagangan China yang di bawah ekspektasi telah mempersempit surplus perdagangan selama dua bulan berturut-turut. Hal ini menambah kekhawatiran ekonomi global yang mengalami perlambatan.
Data AS soal standar hipotek meningkat pada kuartal III sementara pembeli KPR menurun. Data klaim pengangguran akan dirilis hari ini dengan ekspektasi mengalami peningkatan 5.000 menjadi 406.000 dari pekan sebelumnya, seperti dikutip dari yahoofinance.com.
Data defisit perdagangan akan diliris pagi ini juga dengan ekspektasi defisit semakin melebar hingga US$46,1 miliar pada bulan Agustus dari US$44,8 miliar pada bulan Juli lalu.
JPMorgan Chase dijadwalkan akan melaporkan laporan kinerja kuartal III sebelum perdagangan. Ekspektasi sementara mengalami laba per saham US$0,91 per saham sementara Google akan melaporkan setelah pembukaan perdagangan.
Bursa Eropa memerah seperti indeks FTSE turun 0,8% ke 5.393, indeks DAX turun 1,3% ke 5.914, indeks CAC turun 1,06% ke 3.195.
Sementara bursa Asia menghijau seperti saham Shanghai naik 0,7% ke 2.448, indeks Hang Seng naik 2,3% ke 18.752, indeks KLSE naik 1,07% ke 1.443, indeks Nikkei naik 0,9% ke 6.823, indeks STI naik 0,7% ke 2.757, indeks Kospi naik 0,7% ke 1.823.