Pages

Subscribe:

Labels

Menghitung Usia Kehamilan


Sering kali pasien menanyakan usia kehamilannya untuk memastikan kapan ia mengadakan upacara khusus sehubungan dengan kehamilannya. dan juga berfungsi untuk mengetahui usia bayi yang berada dalam kandungan sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dapat melakukan reaksi untuk mencegah hal-hal tersebut oleh dokter.

Mari kita coba samakan pandangan soal usia kandungan.

Dalam satu siklus menstruasi, sebuah sel telur dilepaskan oleh ovarium 14 hari sebelum haid berikutnya. Kejadian ini disebut ovulasi. Telur akan masuk ke dalam saluran (tuba) di mana fertilisasi (pembuahan) terjadi. Selanjutnya, hasil pembuahan akan ditransportasikan ke dalam rahim. Jika tidak terjadi kehamilan, sel telur akan berdegenerasi dan dikeluarkan dari rahim bersamaan dengan darah haid. Namun, jika terjadi fertilisasi, hasil pembuahan akan tumbuh menjadi embrio melalui pembelahan sel.




Kehamilan biasanya dihitung dengan satuan minggu, yang dimulai dari hari pertama haid terakhir. Karena ovulasi umumnya terjadi setelah dua minggu sejak haid pertama dan pembuahan terjadi segera setelah ovulasi, maka usia embrio secara kasar dua minggu lebih muda dari usia kehamilan sebenamya. Dengan kata lain, wanita yang dinyatakan hamil empat minggu, usia embrionya adalah dua minggu. Jika haidnya tidak teratur, perbedaan usia kehamilan sebenamya bisa lebih dari dua minggu. Untuk memudahkan, jika seorang wanita terlambat haid dua minggu, maka usia kehamilannya oleh dokter akan ditulis enam minggu.

Lama kehamilan rata-rata 266 hari (38 minggu) yang dihitung sejak terjadinya konsepsi (pembuahan). Tanggal taksiran persalinan biasanya dihitung dengan mengurangi tiga bulan sejak had haid pertama untuk hari ditambah tujuh dan tahun ditambah 1. Misalnya, seorang wanita yang hamil dengan hari pertama haid yang terakhir tanggal 15 Mei 2003, maka tanggal taksiran persalinannya adalah 22 Februari 2004.

Diperkirakan, hanya 10% kehamilan yang persalinannya sesuai dengan tanggal perkiraan persalinan, 50% akan bersalin dalam satu minggu sekitar tanggal taksiran, dan 90% akan bersalin dalam dua minggu sebelum atau setelah tanggal taksiran. Karena itu, persalinan yang kurang dari dua minggu atau lebih dari dua minggu dari tanggal taksiran persalinan dianggap normal.

Wanita sering lupa hari pertama haid terakhimya atau terjadi kehamilan yang menumbung (belum dapat haid sudah hamil lagi). Hal ini tentu akan menyulitkan dokter untuk menghitung usia kehamilannya. Untuk itu, ada beberapa cara dalam menentukan usia kehamilan.

Secara tradisional menyatakn usia kehamilan sering dinyatakan dalam bulan. Bagaimana cara mengkonversinya? Mudah sekali satu bulan kita rata-ratakan 30 hari ( bukan 4 minggu, kurang tepat), selanjutnya usia kehamilan dalam minggu yang disebut oleh SpOG dikalikan 7 didapat usia hamil dalam hari, selanjutnya dibagi 30 hari. Contoh: Usia kehamilan 30 mg x 7 = 210 hari, 210 hari : 30 = 7 bulan. Sehingga usia hamil cukup bulan 40 minggu = 9 bulan 10 hari.

Secara sederhana ada patokan penetuan usia kehamilan berdasarkan tingginya puncak rahim ibu saat diraba pada dinding perut. Ada 3 patokan, pertama: setinggi pusat = usia hamil 6 bulan, kedua: antara pusat – ujung tulang dada = 8 bulan dan terakhir antara pusat – pinggir atas tulang kemaluan (dibagian atas bulu kemaluan) = usia hamil 4 bulan. Bagaiman jika tinggi puncak rahim tidak berada pada tiga patokan diatas? Ya betul sekali: maka usia hamil kira-kira berada antara patok-patok diatas yaitu 5 bulan dan antara 7 bulan. Bingung? Dibaca pelan-pelan…pasti ngerti.

Dalam praktek sehari-hari kadang-kadang ibu2 bidan lupa mengingatkan batas maksimal usia kehamilan, yang akibatnya sering terjadi kematian bayi dalam kandungan. Batas maksimal usia kehamilan secara internasional sudah disepakati 42 minggu=294 hari (WHO). Jika sampai usia tersebut belum lahir maka dilakukan pengakhiran kehamilan dengan rangsangan persalinan (induksi) atau dengan operasi cesar tergantung kondisi bayi.



keyword
Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,Menghitung Usia Kehamilan,