Bel berbunyi nyaring. Yah, ini memang sudah waktunya istirahat di SD itu. Anak-anak langsung berhamburan keluar dari kelas. Ada yang mulai sibuk menata kelerengnya, ada yang kejar-kejaran, ada pula yang masih tinggal di kelas untuk sekedar ngobrol dengan teman-temannya.
Edo dan Lukman adalah siswa kelas 5 di SD itu. Seperti teman-temannya, saat istirahat mereka manfaatkan sebaik mungkin. Mereka berdua langsung berlari berlomba-lomba menuju ke sebuah pohon besar di sebuah pohon sekolah – yang kurang lebih berjarak 25 meter dari ruang kelas mereka. Edo dan Lukman memang suka melakukan perlombaan itu, siapa yang bisa menyentuh pohon pertama kali, dia yang menang.
Kali ini Lukman menang. Telapak tangan kecilnya berhasil menampar batang pohon besar itu beberapa detik sebelum Lutfi menyentuhnya. Lukman tertawa riang merayakan kemenangannya.
“Jajan yuk !” Lukman berkata kepada Edo sambil terengah-engah “Aku haus nih !”
“Minum ini saja !” Sahut Edo sambil menyodorkan toples minuman yang berbentuk bola kepada Lukman.
“Apa kamu Lupa?” Edo bertanya kepada Lukman “Hari ini hingga bulan depan, kita harus mennyisihkan uang saku untuk penghijauan bumi.. jadi daripada dipake buat jajan mending dipake aja buat beli bibit pohon, kan malah bisa berguna bagi orang banyak !”
“Wah iya ya.. hari ini sudah mulai ya?” Lukman menjawab, “Maap Do, aku lupa ! mana minumanmu?”
Lukman lalu meminum beberapa teguk air yang dibawa Edo.. Beberapa saat kemudian, kedua anak itu kembali bermain dan tertawa dengan riangnya.
—-
Cerita di atas, mungkin adalah sebuah fragmen lepas yang terjadi di sebuah SD daerah Jogja.
Murid-murid SD Marsudirini, Yogyakarta, beberapa waktu lalu – selama lima minggu merelakan sebagian uang saku mereka. Uang saku tersebut dikumpulkan lalu dikelola untuk kegiatan “Uang Saku Sehari Selamatkan Bumi” di sekolah mereka.
Pengorbanan mereka tidak sia-sia. Dana yang terkumpul kemudian dibelikan sekitar 5000 bibit pohon, dan jika digabungkan dengan sumbangan dari sekolah-sekolah lain (kelompok Marsudirini) total menjadi sekitar 100.000 bibit pohon dari berbagai jenis. Bibit-bibit ini kemudian digunakan untuk menghijaukan kembali Perbukitan Menoreh pada November 2008. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi pemanasan global, mencegah erosi, menangkal banjir, tanah longsor dan seabreg penyakit lain yang mulai diderita bumi ini…