Malam ini, siaran TV tentang prosesi pemakamannya berjalan begitu khidmat. Satu per satu orang-orang besar itu mulai berbicara dan bernyanyi. Sepinya malam ini memaksaku untuk terus melihat acara itu.. hingga satu lagu dinyanyikan dan.. aku kembali terngiang pada masa dimana lagu itu sering menghiasi telingaku..
Aku dekati piano elektrikku.. satu per satu jemari ini mulai menyentuh tutsnya.. aku sengaja tambah sedikit efek string lirih, agar kakiku juga bisa memainkan sustain dan vibratonya.
Aku coba ikuti irama lagu di tv.. aku sangat heran, ternyata basic chord-nya cukup mudah.. lagu yang luar biasa ini cuma bermain di D dan Em/D berulang-ulang pada verse, lalu F-Eb-D pada bagian middle; memang pada bagian akhir lagu nanti akan ada sedikit overtune dan perubahan di beberapa sudut chord.. tapi itu masih sangat mudah.
Tak sadar.. bibirku mulai bersenandung lagu yang lebih pantas disebut sebagai sebuah doa ini..
Hold Me, Like The River Jordan
And I Will Then Say To Thee, You Are My Friend
Carry Me, Like You Are My Brother
Love Me, Like A Mother, Will You Be There?
Weary, Tell Me Will You Hold Me
When Wrong, Will You Skold Me
When Lost, Will You Find Me?
But They Told Me, A Man Should Be Faithful
And Walk When Not Able, And Fight Till The End
But I’m Only Human
Middle:
Everyone’s Taking Control Of Me,
Seems That The World’s Got A Role For Me
I’m So Confused Will You Show To Me
You’ll Be There For Me, And Care Enough To Bear Me
Spoke:
In Our Darkest Hour, In My Deepest Despair
Will You Still Care? Will You Be There?
In My Trials, And My Tripulations
Through Our Doubts, And Frustrations
In My Violence, In My Turbulence
Through My Fear, And My Confessions
In My Anguish And My Pain, Through My Joy And My Sorrow
In The Promise Of Another Tomorrow, I’ll Never Let You Part
For You’re Always In My Heart.
(Will you be there by Michael Jackson, on album Dangerous, 1993)
Kalau diterjemahkan mungkin seperti ini:
Mengalirlah seperti sungai Yordan
Lalu katakan padaku, bahwa Engkau sahabatku
Gendonglah aku, seperti seorang kakak
Cintailah aku, seperti seorang Ibu, maukah Engkau melakukannya?
Saat letih, maukah Engkau menuntunku?
Saat salah, maukah Engkau mengingatkanku?
Saat tersesat, maukah Engkau mencariku?
Mereka berkata, seorang lelaki harus berkeyakinan.
yang tetap tetap berjalan walau pincang,
dan terus berjuang hingga titik akhir.
Tapi aku hanya seorang manusia biasa.
Reff:
Semua mulai mengekangku, dunia mulai menekan dan menghukumku,
Dalam kebingungan ini, apakah Engkau mau membuktikan padaku,
bahwa Engkau ada disana untukku? dan mau merawat aku?
Puisi:
Di dalam masa tergelap, di dalam keputusasaan
Apakah Engkau tetap peduli? Apakah Engkau disana?
Saat aku dihakimi dan dituduh,
karena kebodohan dan kebingunganku
saat terjadi kekerasan, saat pergolakan berkecamuk
Dalam ketakutan dan ambisi
Dalam pedih dan sakit, lewat sukacita dan penderitaanku
Suatu saat aku akan berjanji,
bahwa aku tidak akan melepaskan-Mu,
untuk-Mu yang selalu ada di hatiku.
—
Setiap gading pasti retak, tetapi aku menyebutnya sebagai sebuah kesempurnaan. Sebagai orang musik, aku sangat menghargai karya besar ini, dan juga orang besar dibalik karya ini. Just want to take a bow for Jacko, doesn’t matter who you are, or what u are.. thanks for inspired me..