“Tokoh ini adalah Presiden Amerika Serikat ke-44. Barack menjabat sejak 20 Januari 2009 menggantikan George Walker Bush. Sebelumnya ia merupakan Senator Junior dari Illinois dan kemudian menang dalam Pemilu Presiden 2008 pada 4 November 2008.
“Barack Obama lahir di Honolulu, Hawaii, dari pasangan Barack Hussein Obama, Sr., seorang Kenya – dan Ann Dunham, seorang Amerika Serikat. Keduanya berpisah ketika Obama berusia dua tahun dan akhirnya bercerai. Ayah Obama kembali ke Kenya dan meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas tahun 1982.
“Setelah bercerai, Dunham (Ibu Obama) menikahi Lolo Soetoro, dan keluarganya pindah ke Indonesia tahun 1967. Obama kemudian bersekolah di sekolah lokal di Jakarta hingga ia berusia 10 tahun. Hingga saat ini Obama masih dapat berbicara bahasa Indonesia dengan tingkat dasar.
Obama kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah Punahou sejak kelas lima (1971) hingga lulus SMA pada 1979.Ibu Obama kembali ke Hawaii tahun 1972 selama beberapa tahun dan kemudian kembali ke Indonesia untuk menyelesaikan kerja lapangan untuk disertasi doktoral.
Ibu Obama meninggal karena kanker rahim tahun 1995. Sebagai seorang dewasa, Obama mengakui bahwa ketika SMA ia menggunakan mariyuana, kokain, dan alkohol, yang ia jelaskan pada Forum Sipil Presiden 2008 sebagai kesalahan moralnya yang terbesar.Setelah SMA, Obama pindah ke Los Angeles lalu ia belajar di Perguruan Tinggi Occidental selama dua tahun.
Ia kemudian pindah ke Universitas Columbia di New York City, dan kemudian ia lulus dalam bidang pengetahuan politik(1983). Setelah empat tahun di New York City, Obama pindah ke Chicago, lalu ia menjabat sebagai direktur Developing Communities Project (DCP), sebuah perkumpulan masyarakat berbasis Katolik di Chicago selama tiga tahun hingga Mei 1988. Selama menjabat sebagai direktur DCP, stafnya bertambah dari satu menjadi tiga belas. Pendapatan per tahunnya meningkat dari $70.000 menjadi $400.000, dengan keberhasilan meliputi membantu membuat program pelatihan kerja, program pelatihan persiapan perguruan tinggi, dan organisasi hak penjual di Altgeld Gardens, Chicago.
Obama masuk Sekolah Hukum Universitas Harvard pada 1988. Pada akhir tahun pertamanya, ia dipilih sebagai editor Harvard Law Review. Obama bertemu istrinya, Michelle Robinson, bulan Juni 1989 ketika ia bekerja sebagai asosiat musim panas untuk firma hukum Sidley amp; Austin di Chicago.Sebagai penasehat Obama selama tiga bulan di firma itu, Robinson bergabung dengannya dalam kelompok sosial, tapi menolak permintaan awalnya untuk berkencan. Obama lulus dengan magna cum laude Juris Doctor dari Harvard tahun 1991.
Sekolah Hukum Universitas Chicago pernah menyediakan Obama beasiswa dan kantor untuk menulis buku.Untuk bekerja tanpa gangguan, Obama dan istrinya, Michelle, berlibur ke Bali dan ia menulis bukunya selama beberapa bulan. Manuskrip tersebut diterbitkan pada pertengahan 1995 dengan judul Dreams from My Father.
Obama juga pernah dipercayai untuk memimpin Project Vote Illinois mulai April hingga Oktober 1992, dengan registrasi pemilih dengan sepuluh staf dan tujuh ratus sukarelawan; tujuannya berhasil, Ia berhasil mendaftarkan 150.000 dari 400.000 orang Afrika-Amerika di negara bagian itu, sehingaga Crain’s Chicago Business menempatkan Obama dalam daftar “40 under Forty”di tahun 1993.
Karir emas Obama berawal tahun 1992, Obama mengajar di Sekolah Hukum Universitas Chicago selama dua belas tahun. Tahun 1993, bergabung dengan Davis, Miner, Barnhill amp; Galland, sebuah firma hukum. Obama juga termasuk anggota pendiri dewan direktur Public Allies tahun 1992. Ia pernah menjabat sebagai dewan direktur Woods Fund of Chicago (1993-2008), dewan direktur The Joyce Foundation (1994-2004), Dewan direktur Chicago Annenberg Challenge (1995-2002), dan ‘beberapa dewan direktur lain’ yaitu di Committee for Civil Rights Under Law, Center for Neighborhood Technology, serta Lugenia Burns Hope Center.
Obama menikah dengan istrinya 3 Oktober 1992.Anak pertama mereka, Malia Ann, lahir tahun 1998, diikuti oleh anak kedua, Natasha (“Sasha”), tahun 2001.
Obama dipilih sebagai Senat Illinois tahun 1996, menggantikan Alice Palmer. Di jabatan ini Ia mensponsori hukum yang meningkatkan kredit pajak bagi pekerja berpendapatan rendah, menegosiasikan reformasi kesejahteraan, dan mempromosikan peningkatan subsidi bagi perawatan anak. Obama terpilih kembali sebagai Senat Illinois tahun 1998, dan lagi tahun 2002. Tahun 2000, ia dikalahkan oleh Bobby Rush.
Bulan Januari 2003, Obama menjadi pimpinan Komite Kesehatan dan Pelayanan Sipil Senat Illinois. Ia mensponsori dan memimpin pengesahan bipartisan UU untuk memonitor racial profiling (memprofil berdasarkan ras) dengan meminta polisi mencatat ras para tahanan, dan UU tersebut menjadikan Illinois negara bagian pertama yang melakukan perekaman interogasi pembunuhan. Obama mengundurkan diri dari Senat Illinois pada November 2004 setelah pemilihannya menuju Senat AS.
Obama adalah penentang awal kebijakan terhadap Irak oleh administrasi Bush. Tanggal 2 Oktober 2002, saat Presiden George W. Bush dan Kongres menyetujui resolusi bersama yang mencetuskan Perang Irak, Obama menyampaikan kampanye anti-Perang Irak/span pertamanya di Chicago di Federal Plaza. Obama mengadakan kampanye anti-Perang Irak terbesarnya di Chicago di Daley Plaza dan mengatakan pada kerumunan orang bahwa “belum terlambat” untuk menghentikan perang.
Obama disumpah sebagai senator AS pada 4 Januari 2005. Obama adalah Senator Afrika Amerika kelima dalam sejarah AS, dan yang ketiga yang dipilih melalui popular vote. Ia adalah anggota Senat satu-satunya dari Congressional Black Caucus. Congressional Quarterly, sebuah terbitan nonpartisan, menyebutnya sebagai “Demokrat setia” berdasarkan analisis seluruh suara Senat pada 2005-2007, dan National Journal menempatkannya sebagai senator “paling liberal” berdasarkan penelitian terhadap suara yang dipilih selama 2007. Menurut Congress.org Obama adalah Senator terkuat ke-11.
Obama memberikan suaranya untuk Energy Policy Act of 2005 dan mensponsori Secure America and Orderly Immigration Act. Obama mensponsori undang-undang yang meminta pemilik PLTN untuk memperingatkan pihak lokal dan negara bagian mengenai kebocoran radioaktif, tapi UU ini gagal disahkan secara penuh oleh Senat setelah diubah besar-besaran dalam komite.
Bulan Desember 2005, Obama meminta aksi yang lebih keras untuk menentang genosida di Darfur, Sudan. Bulan November 2006, “Obama mengumumkan “penarikan tentara AS dari Irak” dan pembukaan dialog diplomatik dengan Suriah dan Iran.
Bulan Desember 2006, Presiden Bush menandatangani pengesahan Relief, Security, and Democracy Promotion Act untuk Republik Demokratik Kongo, menandakan UU federal pertama yang disahkan dengan Obama sebagai sponsor utama. Obama juga berusaha memperkenalkan Deceptive Practices and Voter Intimidation Prevention Act, sebuah UU yang ditujukan untuk mencegah praktik penipuan dalam pemilihan federal dan Iraq War De-Escalation Act of 2007, tapi tak satupun yang disahkan.
Obama mendorong Demokrat untuk menggaet para evangelis dan kelompok agama lainnya. Bulan Desember 2006, ia bergabung dengan Sen. Sam Brownback (R-KS) pada “Pertemuan Global mengenai AIDS dan Gereja” Bersama dengan Warren dan Brownback, Obama melakukan tes HIV, sebagaimana yang dilakukannya di Kenya kurang dari empat bulan sebelumnya. Ia meminta “orang-orang melakukan hal yang sama” dan tidak malu melakukannya.
Bulan Januari 2007, ia keluar dari komite Lingkungan dan Pekerjaan Umum. Ia menjadi Pimpinan Subkomite Senat untuk Urusan Eropa. Sebagai anggota Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, Obama melakukan perjalanan ke luar negeri menuju Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika. “Ia bertemu dengan Mahmoud Abbas sebelum menjadi Presiden Palestina, dan menyampaikan pidato di Universitas Nairobi yang mengkritik korupsi dalam pemerintahan Kenya.b
Tanggal 10 Februari 2007, Obama mengumumkan pencalonannya untuk Presiden Amerika Serikat di depan bangunan Old State Capitol di Springfield, Illinois.Pemilihan tempat pidato ini sangat simbolis karena di tempat itu juga Abraham Lincoln menyampaikan pidato bersejarahnya, “House Divided” tahun 1858. Selama kampanye, Obama mengangkat masalah pengakhiran Perang Irak, meningkatkan kebebasan energi, dan menyediakan perawatan kesehatan universal.
Dalam pidato Maret 2007 pada American Israel Public Affairs Committee, ia mengatakan bahwa “cara utama untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir adalah melalui pembicaraan dan diplomasi. Hal ini mengindikasikan bahwa Obama akan melakukan “diplomasi presiden langsung” dengan Iran tanpa prasyarat.
Kampanye Obama memakan $58 juta pada pertengahan pertama 2007, di antaranya sumbangan kurang dari $200, dikelompokkan sebagai “donasi kecil” menurut hukum kampanye, berjumlah $16.4 juta. Angka $58 juta ini mencetak rekor penggalangan dana kampanye presiden pada enam bulan pertama tahun kalender sebelum pemilihan.
Pada Juni 2007, Dengan 8.000 anggota United Church of Christ, Obama meminta pemimpin Kristen berhaluan kanan (fundamentalis) untuk “memahami apa yang memisahkan kita.
“Tanggal 23 Agustus 2008, Obama memilih Senator Joe Biden dari Delaware sebagai wakil presiden. Pada Konvensi Nasional Demokrat di Denver, Colorado. Kemudian, tanggal 28 Agustus, Obama menyampaikan pidato kepada 84.000 pendukung di Denver. Selama berpidato, yang disaksikan sekitar 38 juta orang di seluruh dunia, ia menerima pencalonan oleh partai ini dan memberitahukan tujuan kebijakannya. Terdapat tiga debat presiden antara Obama dan saingannya (McCain) bulan September dan Oktober 2008. Setelah debat, Obama memenangi polling nasional.
Tanggal 2 November 2008, nenek Obama, Madelyn Dunham, meninggal karena kanker pada usia 86 tahun. Obama mengetahui kematian neneknya tanggal 3 November, satu hari sebelum pemilihan.
Tanggal 4 November 2008, Barack Obama mengalahkan John McCain dan menjadi orang Afrika Amerika pertama yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Dalam pidato kemenangannya yang disampaikan di depan ratusan ribu pendukungnya di Taman Grant di Chicago, Obama menyatakan bahwa “perubahan telah tiba di Amerika. Ia juga menjadi Presiden termuda kelima ketika menjabat. Obama disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 pada tanggal 20 Januari 2009. Kode nama Agen Rahasianya yang disetujui adalah “Renegade”.
Obama menyatakan bahwa bila ia terpilih ia akan melakukan pemotongan pengeluaran negara sebanyak puluhan milyar dolar, “menghentikan investasi terhadap sistem pertahanan misil yang “tak terbukti”, tidak “mempersenjatai” angkasa, “pengembangan perlahan Sistem Pertempuran Masa Depan,” dan berusaha menghapus seluruh senjata nuklir.
Obama menyerukan “pengakhiran pembuatan senjata nuklir baru, mengurangi stok nuklir AS, melakukan pelarangan global pada pembuatan bahan misil, dan melakukan negosiasi dengan Rusia untuk membawa misil balistik antarbenua keluar dari status waspada tinggi.
Obama adalah seorang Kristen yang pandangan religiusnya telah berkembang di masa dewasanya. Dalam buku The Audacity of Hope, Obama menulis bahwa “ia tidak dibesarkan dalam keluarga religius.” Ia menjelaskan ibunya, dibesarkan oleh orangtua non-religius yang terpisah dari agama, Dalam buku tersebut, Obama menjelaskan bagaimana, melalui bekerja dengan gereja sebagai koordinator masyarakat ketika masih berusia 20 tahunan, ia mulai memahami “kekuatan tradisi religius Afrika-Amerika untuk melakukan perubahan sosial.”Ia dibaptis di Trinity United Church of Christ.tahun 1988.
Dengan ayah Kenya dan ibu Amerika, kehidupannya di Honolulu dan Jakarta, dan pendidikannya di Ivy League, kehidupan awal Obama sangat berbeda dengan politikus Afrika-Amerika biasa. Mengenai pertanyaan tentang apakah ia “cukup hitam,” Obama menanggapi pada National Association of Black Journalists pada Agustus 2007 bahwa debat ini tidak mengenai penampilan fisiknya atau catatannya mengenai masalah pemilih berkulit hitam. Obama mengatakan bahwa “kami masih terjebak bila Anda berpihak pada orang berkulit putih maka pasti ada yang salah.
“Mengikuti pidato awal John F. Kennedy, Obama menghargai masa mudanya dalam pidato kampanye Oktober 2007: “Saya takkan berada di sini bila, kesempatan tidak diberikan pada generasi yang baru.”Banyak komentator menyebutkan pernyataan internasional Obama sebagai faktor menentukan untuk pandangan publiknya. Tidak hanya beberapa pemungutan suara yang memperlihatkan dukungan kuat kepadanya di negara lain, tapi Obama juga membuat hubungan dengan politisi luar negeri dan pimpinan negara terpilih bahkan sebelum pencalonan presidennya, terutama dengan Perdana Menteri Tony Blair, yang dijumpainya di London pada tahun 2005, dengan pimpinan Partai Demokrat Italia Walter Veltroni, yang mengunjungi kantor Senat Obama tahun 2005, dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang juga mengunjunginya di Washington tahun 2006.