Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.
Penyebab
Beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
2. Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
3. Teori genetik, keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Faktor Risiko
Risiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
· wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
· siklus menstuasi 27 hari atau kurang
· menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
· menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
· orgasme ketika menstruasi.
Gejala dan Tanda
Endometriosis bisa menyebabkan: nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul, menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi), kemandulan, dan dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
Komplikasi
Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Hal ini dapat menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.
Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru, dan menimbulkan keluhan pada saluran pernafasan.
Penatalaksanaan
Pilihan pengobatan untuk endometriosis:
1.obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
2.pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis
3.kombinasi obat-obatan dan pembedahan
4.histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.
Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazol dan agonis GNRH. Agonis GNRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisa, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.
Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut:
· bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm
· perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
· jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
· jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang. Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi. Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.